Walaupun itu dimasukkannya dalam novel dengan cara yang luwes, natural, seolah-olah menjadi bagian dari novel, tapi mungkin sebagian orang merasa terganggu dengan penjelasan tentang Advent yang intens dan tidak terkait langsung dengan misteri pembunuhan yang menjadi fokus utama cerita.
Di sisi lain, bagi pembaca yang suka merenung, penjelasan tentang Advent dalam novel sebenarnya cukup menarik untuk direnungkan. Kita dapat membaca konsep kepercayaan yang sama atau berbeda dengan yang kita percaya. Bagi yang memiliki konsep kepercayaan yang sama, mungkin makin paham dan membaca dengan senang.Â
Bagi yang memiliki iman yang berbeda, dapat membacanya tanpa pretensi, anggap itu sebuah ilmu baru dan bukan tidak mungkin memberi pencerahan dari sudut pandang iman yang  dimiliki.Â
In the end, S. Mara Gd telah mencurahkan apa yang ia yakini di novel pamungkasnya. Dan untuk memberi kado terakhir buat para penggemarnya dia juga telah memberikan ending yang diinginkan yaitu bersatunya Gozali dan Dessy dalam ikatan tali pernikahan. Dalam pandangan saya sebagai pembaca, S. Mara Gd telah berhasil menutup karier penulisnya dengan sangat baik dan epik sebanyak 1.345 halaman.**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H