Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Orang Baik Ada di Soppeng: Kisah Mengganti Ban Mobil yang Rusak

19 Juli 2024   04:11 Diperbarui: 19 Juli 2024   05:44 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah setelah berusaha, ada satu yang respons. Teman menjelaskan kondisi kami dan meminta orang tersebut untuk datang melihat dulu kondisi ban.
 

Tak lama orang dari bengkel datang dengan mengendarai motor, lalu mengecek ban. Ia membantu teman untuk melepas ban dengan dongkrak. Ban itu Lalu ia bawa pergi ke beuntuknya untuk diperiksa. 

Kami duduk menunggu di depan Kantor Camat. Tak lama orang bengkel tadi melakukan video call dengan teman saya. Ia menunjukkan ban sedang diairi untuk melihat tingkat kebocoran. 

Kesimpulannya, kami tak perlu beli ban baru. Cukup dipress dari bagian dalam, dengan biaya Rp70.000.

Kami menunggu sambil jalan-jalan ke Taman Kalong, yang terletak pas di seberang Kantor Camat. Kami melihat-lihat kelelawar yang bergelantungan di atas pohon. Kalong atau kelelawar adalah kekayaan Soppeng yang tak akan ditemui di tempat lain. Sangat menakjubkan.

Hari sudah beranjak senja ketika ban kami datang dan langsung dipasang. Alhamdulillah kami melanjutkan perjalanan mencari hotel untuk bermalam.

Hari itu kami bertemu dengan dua orang baik, yang kepada keduanyalah urusan kami menjadi lancar. 

Yang pertama bapak yang membantu mengganti ban depan, yang kedua bapak yang memperbaiki ban belakang. Kalau dipikir bapak pertama punya hak untuk menolak memberi kami pertolongan, tapi dia memilih untuk membantu. Adapun bapak kedua, dia bisa saja bilang kalau kami harus ganti ban...agar ia bisa menjual ban kepada kami. Ban harganya tentu jauh lebih mahal dari sekadar biaya reparasi Rp70.000.

Hidup di dunia ini harus saling tolong menolong. Bapak yang menolong memasang ban, tanpa pamrih menolong kami, tidak mau menerima uang dari kami. Mungkin beliau paham, bahwa hakikat tolong-menolong adalah, suatu saat balasan pertolongan yang kita berikan akan datang dari arah yang tidak disangka-sangka. 

Demikian juga dengan bapak yang kedua, ia tidak aji mumpung mengambil keuntungan saat kami betul-betul membutuhkan solusi terkait ban. Ia adalah orang yang sederhana, selalu merasa cukup dan tak mau mengambil yang lebih dari porsinya.

Barang siapa yang memudahkan urusan orang lain, maka ia juga akan dimudahkan. Terima kasih, kepada dua orang baik di Soppeng. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun