Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Barang Milik Negara yang Sering Dianggap Milik Pribadi, Sebuah Autokritik

10 Juli 2024   16:27 Diperbarui: 14 Juli 2024   14:19 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi barang milik negara, meja, kursi, loker, lemari (Sumber: dokpri)

Memang tidak ada public space di kantor, kecuali perpustakaan dan ruang rapat. Ruang kerja sudah diatur dan tempat duduk juga demikian. Masing-masing memiliki mejanya sendiri.

Jika kebetulan harus pindah ruangan, kami ribet banget. Tidak hanya pindah orangnya, tapi juga mejanya, kursinya, loker dan lemari jika ada.

Kenapa demikian, karena 'kepemilikan' barang kantor itu bisa berbeda antar pegawai, tergantung senioritas.

Misalnya saya kerja sejak tahun 1999 di kantor lama, dan saya sudah sempat memakai barang inventaris berupa loker karena waktu itu ada pengadaan loker. Saat saya pindah kantor untuk yang pertama kali tahun 2007, kebetulan tidak benar-benar pindah, tapi kantor kami merger dengan kantor sebelah. Waktu itu karena saya sedang tugas belajar, saya hanya bilang saya mau bawa loker. Kalau soal meja dan kursi, saya ikut saja yang disediakan di kantor yang baru.

Saat kami harus pindah gedung lagi (kantor kami terdiri dari dua gedung besar karena dulu hasil merger dua kantor litbang) karena kebijakan kepala kantor yang baru di tahun 2021, keriweuhanlah yang terjadi.

Riweuh karena bukan hanya orang yang pindah tapi berikut barang-barang kantornya. Ada yang angkut kursi berikut meja, loker, lemari, printer, bahkan kipas angin.

Pada kepindahan yang ini, saya hanya mempertahankan kursi yang sudah saya pakai bertahun-tahun. Untuk meja kerja, saya bertukar dengan teman yang di gedung sebelah, demikian juga loker. Lumayanlah, meminimalkan energi yang harus dikeluarkan oleh teman-teman yang bantu angkut-angkut barang.

Dalam waktu dekat -- yang jelas masih di tahun 2024 ini, saya harus pindah ruangan lagi dan sepertinya saya juga akan angkut meja, kursi dan loker. Sungguh sangat merepotkan.

Keriweuhan ini karena properti kantor yang dimiliki masing-masing pegawai tidak sama. Ada barang pengadaan lama, ada yang baru, dengan kondisi yang berbeda-beda pula. Ada yang masih bagus ada yang sudah rusak.

Akibatnya ada rasa memiliki yang teramat besar pada meja dan kursi yang sudah bertahun-tahun dipakai, apalagi kalau memang meja dan kursinya masih bagus.

Padahal logikanya, seperti saya yang harus bertukar tempat dengan teman di ruangan lain, kami cukup tukar orang saja dan buku-buku tinggal diangkut. Meja, kursi, loker bisa tetap di tempat masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun