Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Status Raka

6 Juli 2024   09:44 Diperbarui: 6 Juli 2024   10:01 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerpen "Status Raka" (Sumber: kanatogambar.blogspot.com)

Noni pernah menyesal pulang sekolah terlalu awal gara-gara Raka memasang status gambar berupa foto sepatu di lantai dekat parkiran sekolah, dan memberi caption: menunggumu. Foto itu menggambarkan Raka sedang berdiri menunggu seseorang dan iseng memotret sepatunya dari tempatnya berdiri.

"Jangan-jangan dia menungguku lewat, Wita. Padahal aku pulang cepat karena sakit kepala. Aku menyesal dan merasa bersalah."

"Ehm...kalau kau yang ditunggu, bukankah lebih mudah chat langsung daripada memasang foto yang bisa mengandung jutaan arti?" tanyaku rasional.

Noni hanya bergumam, pasti akal sehatnya menerima logikaku. Hanya saja akalnya sedang tidak sehat, terjangkit virus cinta buta.

Kali lain Noni menarikku dan mengajakku ke pojok sekolah, hanya untuk mendiskusikan bunga kana di status Raka.

Bunga kana kuning yang terayun-ayun ditiup angin, segar dengan titik sisa hujan memenuhi kelopaknya.

"Apa kira-kira maksud statusnya kali ini, Wit? Apakah ia mengibaratkan aku sebagai bunga kana kuning segar ini? Kurasa mawar lebih tepat untuk menggambarkan aku?" gadis konyol itu bertanya serius.

"Hmm, bangun, Noni. Semua status Raka itu bukan buat kamu. Kenapa kamu tidak menanyakannya saja langsung?" tanyaku bosan.

"Pamali kalau gadis ngomong duluan, Wita!"

"Eh, sudah bukan zamannya pamali!"

"Tidak!" seru Noni. "Sampai kapanpun aku nggak akan ngomong langsung ke Raka kalau aku suka dia. Sebaliknya, daripada terus membuat tanda-tanda melalui status, kenapa dia tidak langsung saja menembakku?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun