"Wit...," ucap Noni pelan sambil menunjukkan layar hapenya. Terlihat video nuansa pedesaan dan musik tradisional cina mengiringinya.
Aku melirik dan menghela napas menyaksikan bahwa sekali lagi yang diperlihatkan Noni adalah status dari Raka, cowok yang sudah berbulan-bulan ia taksir.
"Kenapa...?" tanyaku.
"Menurutmu, kenapa Raka memasang status seperti ini?"
"Mungkin dia sedang rindu rumah neneknya di kampung...di pedalaman Sichuan," jawabku.
"Atau dia sedang menunjukkan padaku, hidup yang dibayangkannya akan kami jalani di masa tua nanti?" lantur Noni.
"Hmm, jauh banget mikirmu."
Dan itu bukan yang pertama. Noni sudah berkali-kali kegeeran karena status-status Raka.
Aku sebenarnya sudah gemas dan ingin meminta cowok itu untuk berhenti membuat status yang sering disalahartikan oleh gadis-gadis. Tapi katanya ia hanya senang suasana pedesaan. Ia bosan tinggal di perkotaan padat tempat kami bermukim sekarang.
Mungkin Noni benar, video itu cerminan isi hati Raka yang ingin kembali ke desa tempat ia dibesarkan. Tapi walaupun ia memilih pensiun di desa, aku yakin bukan Noni yang dia inginkan untuk menemani. Â