Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menyikapi Teman yang Suka Komen Nggak Enak

29 Juni 2024   23:00 Diperbarui: 29 Juni 2024   23:09 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyikapi teman (Sumber: pexels/timur weber)

Sebagai makhluk sosial, otomatis kita selalu harus berhubungan dengan orang-orang berbagai karakter. Kita tidak selalu bisa hanya berhubungan dengan orang-orang yang kita sukai. Salah satu jenis orang dengan karakter 'unik' adalah orang yang suka komen 'nggak enak' dan mengesalkan.

Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari salah dan khilaf, wajar kalau sesekali kita kepleset bicara dan komen 'nggak  enak' saat berbincang dengan orang lain. Itu normal. Tapi memang ada jenis-jenis manusia di luar batas normal yang 99% komennya tuh sering nggak tepat dan nggak enak di telinga.

Misalnya begini.

Orang ini tidak sengaja menyenggol kepala, bukannya minta maaf, malah tertawa-tawa dan bilang ke orang lain untuk melakukan hal yang sama yaitu menyenggol kepala orang yang dia senggol tadi. Aneh banget, kan? Ilmu darimana yang dia dapat? Moga-moga bukan ajaran orang tuanya. Bukannya minta maaf sudah menyenggol kepala (walau tidak sengaja), tapi malah kemudian sengaja menyuruh orang lain melakukan kesalahan yang sama.

Bercanda?

Sudah dewasa kok bercandanya macam preman jalanan?

Hal aneh semacam ini dilakukan tidak sekali, namun sering ... ditambah komen-komen yang tidak tepat yang membuat orang yang dikomentari merasa ackward.

Ada juga orang yang menimpali sebuah percakapan tentang asuransi.

Petugas asuransi menawarkan asuransi jiwa. Seorang perempuan menanyakan apakah jika anaknya meninggal ia akan menerima asuransi, lalu jika anaknya meninggal lagi tetap menerima asuransi?

Konteks pertanyaannya adalah si perempuan ini sedang sedih karena baru saja kehilangan buah hati, jadi ia tidak berpikir jernih.

Tiba-tiba teman si perempuan, yang sebenarnya tahu kondisi si perempuan, bicara:

"Enaknya kalau begitu ya, dapat asuransi terus."

Komen yang tampaknya biasa tapi tidak dipikir panjang. Kaukira enak kehilangan anak?

Contoh lain, di sebuah foto bersama, seorang perempuan mengira dirinya adalah sosok lain dalam foto.

"Eh kukira tadi fotonya X ini aku."

Ini komen jujur tanpa pretensi, karena angle foto X itu memang jadi kelihatan mirip dengan perempuan tadi.

Tiba-tiba si 'ahli komen nggak menyenangkan' ini ketawa ngakak dan komen:

"Wakakak kamu milih orang cantik dan muda untuk disama-samain denganmu?"

Tentu saja si perempuan kaget. Pertama, dia tidak menyengajakan diri memilih-milih, hanya kebetulan X tampak seperti dirinya. Kedua, memang X muda tapi soal kecantikan, perempuan tadi merasa dia tidak kalah.

Jadi perempuan ini hanya bisa bete mendengar tuduhan si komen tidak menyenangkan tadi. Dan bukan hanya satu atau dua kejadian, biasanya karena sudah karakter, maka komen-komen aneh yang tidak tepat akan selalu keluar dari mulut jenis orang seperti ini.

Dan orang seperti ini walau langka, tapi jumlahnya tidak sedikit lho. Di antara kenalan saya, saya sudah menemukan sekitar empat walaupun dengan derajat keparahan yang berbeda-beda.

Nah, bagaimana menyikapi Teman Yang Suka Komen Nggak Enak?

1. Pahami bahwa karakter sulit diubah


Jika sudah beberapa kali terkena ackward moment gara-gara teman yang suka komen tidak menyenangkan, pasti Anda dapat menyimpulkan bahwa itu adalah karakter yang sudah melekat dan susah hilang. Karena karakter maka Anda boleh menegur tapi juga boleh membiarkan, daripada dijawab dengan nggak enak juga.

2. Tidak usah sakit hati


Jika suatu saat Anda mendengarkan komen nggak enak dari mulutnya, tidak usah sakit hati. Rugi! Diam saja sambil bilang dalam hati 'yang waras ngalah'. Kalau Anda terpancing, cukup tinggalkan saja.

3. Tidak usah dekat-dekat


Batasi pergaulan dengan orang seperti itu, kalau memang tidak mau mendengar komen-komen aneh darinya.  

Komentar tidak enak dari orang lain tidak harus membuat Anda insecure. Justru komentar itu memperlihatkan kelas orang tersebut. Kurang tenggang rasa, kurang tata krama, bisa menimpa siapa saja yang tidak belajar. 

Kalau memang alasannya tidak ada yang mengajari, ribuan buku tentang etika sosial, pengembangan kepribadian, tata krama hidup bermasyarakat, banyak berjajar di rak toko buku Gramedia. Kalau nggak mau keluar cuan, ya tinggal browsing Internet. Jutaan artikel semacam itu melimpah ruah di dunia maya. 

Artinya selalu ada jalan bagi orang yang nyebelin untuk berubah. Kecuali mereka memang tidak sadar bahwa perilaku mereka selama ini nyebelin dan kurang patut.

Bagaimana menyadarkan mereka? Kembali ke poin 1. Pilihan ada di tangan Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun