Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Baby Blues Perlu Dipahami, Jangan Anggap Istri Manja dan Lebay

27 Juni 2024   05:39 Diperbarui: 30 Juni 2024   19:36 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- Baby blues. (Pexels via Kompas.com)

Hamil dan melahirkan adalah dua hal yang secara kodrati dialami oleh kaum hawa. Meskipun hal itu merupakan kodrat perempuan, dalam artian merupakan sesuatu hal yang secara alami dapat terjadi pada perempuan, namun tetap saja hal itu merupakan hal yang sangat besar artinya untuk perempuan.

Sangat besar dalam artian: hamil dan melahirkan akan membawa perubahan yang signifikan baik terhadap fisik, mental, maupun keseharian seorang perempuan. 

Fisik akan berubah seiring dengan perkembangan janin dalam kandungan. Selain perut yang pelan namun pasti terus membesar, bagian tubuh lainnya bukan tidak mungkin juga akan mengalami perubahan. Misalnya perubahan berat badan, makin gemuk atau bisa jadi makin kurus.

Perubahan hormonal juga akan menyebabkan munculnya tanda-tanda seperti flek, daki yang tidak mau hilang, atau bermacam gangguan kesehatan lainnya karena efek yang dialami masing-masing perempuan hamil akan berbeda.

Perubahan fisik akan berpengaruh pada perubahan mental. Perempuan hamil akan lebih sensitif dari pada perempuan yang tidak hamil. Ia mungkin akan dihinggapi dengan perasaan insecure karena perubahan berat dan bentuk badan yang dialaminya. 

Ia butuh selalu diyakinkan bahwa dengan selalu disayang, sehingga ia tetap merasa cantik dan istimewa. Ia mungkin akan lebih sering menangis karena sesuatu hal kecil, bahkan bisa jadi menangis tanpa sebab.

Hamil juga dapat membuat perempuan malas ngapa-ngapain atau justru sebaliknya rajin dan tambah cerewet. Seperti yang saya sebut di atas bahwa kehamilan menyebabkan efek yang berbeda-beda pada masing-masing perempuan. Maka jangan sekali-sekali seorang suami misalnya, menyeletuk:

"Kamu hamil kok manja sekali, sih? Minta ini minta itu, kakakku dulu hamil biasa-biasa saja."

Kalimat yang 100% salah, bikin jengkel, dan tidak patut dikeluarkan oleh seorang suami. Jangan pernah membanding-bandingkan proses kehamilan yang dialami istrimu dengan orang lain. Nikmati saja dan dampingi dia selama proses kehamilan. Turuti apa maunya, toh kamu yang menyebabkan dia hamil. Konsekuensinya harus ditanggung berdua.

Suami memang adalah kunci di mana seorang istri yang hamil dapat menjadi tenang dan senang dalam menjalani proses kehamilannya.

Demikian pula saat melahirkan. Baik melahirkan pertama kali maupun yang kesekian kali, para suami harus paham bahwa itu merupakan peristiwa yang berbeda dengan tingkat risiko yang berbeda-beda. 

Jangan pernah menganggap bahwa jika istri Anda melahirkan untuk yang keempat kali itu akan lebih mudah daripada yang pertama. Kalau bicara pengalaman, ya. Memang benar istri akan belajar dari pengalaman melahirkan sebelumnya. 

Misalnya ia akan belajar mengejan yang lebih benar, ia akan berusaha tidak berteriak, atau ia akan berusaha mendapatkan jahitan lebih sedikit dengan pengetahuan yang ia peroleh.

Tapi ia akan merasakan kekhawatiran yang sama, rasa pegal yang sama, kelelahan yang sama, sehingga ia tetap berhak mendapatkan perhatian dan pendampingan yang sama seperti saat pertama melahirkan. Bahkan mungkin lebih, karena saat melahirkan anak yang kesekian, ada anak-anak yang lebih besar yang harus mendapatkan perhatian juga sehingga harus ada yang menghandel mereka tanpa mengurangi perhatian terhadap istri yang baru melahirkan lagi.

Baby blues perlu dipahami (Sumber: pexels/iurii laimin)
Baby blues perlu dipahami (Sumber: pexels/iurii laimin)

Kelelahan dan perubahan hormon usai melahirkan dapat berimbas pada perasaan yang naik turun tidak menentu, yang dapat berakibat pada baby blues. Istri yang baru melahirkan baik untuk yang pertama maupun kesekian, dapat menjadi apatis jika tanpa bantuan dan menimbulkan perasaan cuek pada bayi yang baru dilahirkan. 

Baby blues tidak boleh dianggap enteng karena beberapa kejadian baby blues yang berkepanjangan dapat menyebabkan hal tragis terjadi pada si bayi maupun ibunya. Itu terjadi jika tidak ada support system yang baik pada istri yang baru melahirkan. Ditambah jika kondisi yang ia alami diperburuk oleh mulut-mulut usil yang berbicara dan sampai di telinganya.

"Semua perempuan mengalami melahirkan, seharusnya senang, bersyukur bisa melahirkan, bukannya gendong anak, malah anaknya dicuekin!"

Suami yang baik akan berusaha menghindarkan istrinya dari suara-suara sumbang seperti itu. Kalau perlu jangan terima orang datang tilik bayi selama istri belum pulih dan ceria lagi. Orang lain tidak penting, yang penting adalah istri dan anak yang baru dilahirkannya. Keduanya harus mendapatkan perhatian yang sama spesialnya.

Bantulah istri merawat bayi. Bangunlah di malam-malam saat bayi terus menangis walau sudah disusui. Gantikan istri dengan menggendong bayi, dan biarkan istri meneruskan tidurnya. 

Belajarlah mengganti popok dan membersihkan pantat bayi yang belepotan kotoran. Belajarlah memandikan bayi. Jangan biarkan istri melakukan pekerjaan mencuci dan pekerjaan rumah tangga lainnya sampai Anda yakin istri betul-betul pulih sempurna. 

Rajin-rajinlah memberi hadiah kecil seperti sekantung jajanan saat pulang kantor misalnya, atau sekadar pijitan di bahu dan ciuman di pipi. Bantu sebisa mungkin agar istri selalu dalam kondisi senang dan bahagia.Hanya suami yang bisa melakukannya.

Maka, saya akan menutup artikel ini dengan pesan untuk para suami. Tepat saat Ijab Kabul selesai Anda ucapkan, saat itulah Anda harus bertanggung jawab untuk menyayangi dan melindungi istri sampai kapanpun, dalam kondisi apapun. Ia sudah bersedia meninggalkan orang tua yang selalu menyayanginya, rumah nyaman yang melindunginya, kesenangan-kesenangan masa lajang yang selalu membuatnya ceria -- digantikan dengan kewajiban seorang istri dan ibu yang luar biasa repotnya. Maka tugas seorang suami adalah menyayangi, melindungi, dan menceriakan istri dalam kondisi apapun. 

Jika seorang suami sadar dan mampu melaksanakan hal ini, insyaAllah istri dapat terhindar dari baby blues atau kesedihan berkepanjangan usai melahirkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun