Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Salat Ied sebagai Sarana Perputaran Roda Ekonomi Skala Lokal

17 Juni 2024   22:25 Diperbarui: 20 Juni 2024   23:29 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Salat Ied (Sumber: Pexels/Rayn L)

Kalau satu balon harganya Rp10.000, dan sekitar 10 balon saya lihat menari-nari di beberapa spot, maka minimal uang Rp100.000 dikantongi oleh penjual balon. Alhamdulillah tentu itu bermakna buat kehidupannya. Sedangkan penjual kokek-kokek lebih tersamar hasilnya, karena saya tidak paham orang memakai sandal milik mereka atau sandal baru hasil membeli di mas kokek-kokek. Termasuk jika yang dibeli adalah barang lain.

Maka seperti makna pasrah dan berserah yang ditunjukkan oleh Nabi Ismail, serta makna ikhlas dari Nabi Ibrahim, dan juga makna berbagi dari penyembelihan hewan kurban -- berbahagialah yang sempat berbagi rezeki dengan para penjual di hari penuh rahmat ini. Dengan berbagi rezeki seperti itu, Anda sekaligus menjadi salah satu variabel penggerak roda perekonomian lokal.

Rezeki dan harta di tangan kita, tidak semuanya adalah milik kita, namun sebagiannya adalah hak orang lain. Maka berbagilah dengan semangat Iduladha. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun