Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Diversifikasi Pangan Jangan Hanya Saat Harga Beras Naik

22 Februari 2024   20:37 Diperbarui: 24 Februari 2024   09:34 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ubi kayu alias singkong (Sumber: Pexels/Daniel Dan)

Tapi sekali lagi cinta ini tidak akan terpupuk, jika hanya datang semusim. Cinta (terhadap pangan pengganti beras) harus terus dipupuk, disirami, agar merekah sepanjang hari dan seterusnya till the end of world. Tradisi itu dimulai dari kebiasaan yang diulang-ulang, sehingga menjadi budaya yang melekat.

Cinta dan kesetiaan tunggal terhadap nasi harus dikurangi dengan strategi jitu. Sehingga suatu saat kemelekatan kita terhadap nasi tidak terlalu kuat lagi.

Cinta terhadap pasangan sah (suami/istri) harus kuat, tapi kalau cinta terhadap nasi, kendor-kendorkanlah sedikit. Malah bagus kalau bisa selingkuh paralel dengan jagung, singkong, sagu, dan sorgum.

Salam.

Semoga harga beras segera normal kembali.

Sumber bacaan:

1, 2, 3, 4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun