Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Adab Membesuk Orang di Rumah Sakit agar Tidak Membuat Pasien Makin Sakit

25 Januari 2024   21:54 Diperbarui: 26 Januari 2024   11:00 1301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misal Anda sedang flu, jangan sampai menulari pasien yang sebenarnya tidak sakit flu. Masker juga akan melindungi Anda dari kemungkinan kontaminasi dengan virus atau bakteri di rumah sakit. Mari saling menjaga.

3. Jangan rombongan dan jangan lama-lama

Memang enak membesuk rame-rame dengan teman kantor. Tapi kalau rombongan tentu Anda juga harus melihat kapasitas kamar dan sikon dalam kamar. Misalnya pasien ada di kamar kelas 2 atau bangsal sehingga harus berbagi kamar dengan pasien lain. 

Jangan sampai kedatangan Anda dengan rombongan mengganggu pasien lain dalam kamar tersebut. Juga, gunakan waktu seefektif mungkin, tak perlu berlama-lama.

4. Tanyakan terlebih dahulu kesediaan pasien untuk dikunjungi.

Pasien karena tindakan operasi misalnya, akan berada pada kondisi yang kurang nyaman selama 1-2 hari setelah operasi. Tergantung posisi luka, mungkin kondisinya sangat privasi dan enggan dilihat orang lain.

Ada pula orang yang saat sakit merasa sangat lemah dan ingin istirahat saja sepanjang hari tanpa gangguan.

Hormatilah pasien yang tidak ingin dibesuk, dan tanyakan kapan ia mau dibesuk. Anda tidak perlu menjadi pembesuk pertama hanya karena ingin dibilang perhatian. Hormati pasien dan besuklah saat si pasien siap menerima kedatangan Anda.

5. Jika Anda sudah diizinkan membesuk di rumah ataupun di rumah sakit, jagalah topik pembicaraan Anda.

Bercanda dengan kawan yang sakit boleh-boleh saja, apalagi jika si sakit sudah tampak segar. Tapi jagalah candaan agar tidak melukai hati si sakit, misalnya bercanda tentang penyakitnya. 

Bisa jadi ia tidak berkenan walaupun wajahnya tidak menunjukkan kekesalan. Bertanya tentang detail penyakitnya boleh saja selama ia terlihat santai menjawab, tapi berhentilah jika pasien terlihat enggan bercerita tentang penyakitnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun