Selain mandi-mandi dan berenang, kita juga dapat berfoto dengan background pemandangan air terjun, dan hijau dedaunan yang menyejukkan. Tentu dong, bagian foto ini jangan sampai ketinggalan agar kita punya kenang-kenangan main di Bantimurung.
Oh ya, bagaimana dengan kebersihan di sana?Â
Kebersihan ini merupakan faktor yang harus diperhatikan dari sebuah tempat wisata kan, ya? Untuk apa berwisata kalau areanya kotor. Males kan, ya?
Bantimurung ini sudah berbenah dan akan terus berbenah ke depannya. Terakhir saya berkunjung, sudah lebih banyak tempat sampah daripada sebelumnya. Toilet juga banyak, tapi masih harus ditingkatkan kenyamanannya.
Pesan deh buat pengelola Bantimurung, toiletnya ditambah dan kebersihannya dijaga dengan baik, ya. Saya tidak melihat petugas kebersihan dalam kunjungan ke Bantimurung. Bisa jadi ada, tapi kurang banyak. Bagusnya ditambah deh petugas kebersihannya terutama di toiletnya. Ditanggung deh, kalau toilet nyaman dan bersih, pasti pengunjung makin rame yang datang.
Terakhir, oleh-oleh apa, ya, yang bisa kita bawa pulang dari Bantimurung?Â
Sambil pulang bolehlah kita mampir di jajaran kios yang ada di luar pintu masuk. Ada aneka daster dan kaos bergambar kupu-kupu dan gambar yang menunjukkan area Bantimurung. Juga ada souvenir berupa hiasan dinding dan gantungan kunci dari kupu-kupu yang diawetkan.
Konon, kupu-kupu yang diawetkan tersebut sudah mati, baru diawetkan. Jadi bukan kupu-kupu hidup kemudian dibunuh untuk dijadikan hiasan ya. Kalau masih ragu, bisa juga wawancara atau ngobrol-ngobrol dulu dengan penjualnya untuk tahu bagaimana aneka macam souvenir itu dibuat.
Nah, jangan lupa singgah ke Bantimurung ya, jika Anda berkunjung ke Sulawesi Selatan.**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H