Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Air Terjun Bantimurung, Destinasi Wisata Sulawesi Selatan yang Tak Pernah Sepi Pengunjung

28 November 2023   17:02 Diperbarui: 2 Desember 2023   20:36 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Air terjun Bantimurung (Sumber: koleksi pribadi)

Sobat Kompasianer dan pembaca yang budiman, apakah Anda pernah berkunjung ke Bantimurung? 

Tepatnya wisata air terjun Bantimurung adalah salah satu destinasi wisata bagian dari Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Sulawesi Selatan.

Secara administratif, air terjun Bantimurung terletak di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, yang berjarak kurang lebih 40 km dari ibu kota Sulawesi Selatan, Makassar. Dari Bandara Hasanuddin, jaraknya kurang lebih 22 km.

Pengelola tempat wisata Bantimurung ini ada dua pihak. Pihak yang pertama adalah Balai Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, dan pihak kedua adalah Pemda Maros, khususnya Dinas Pariwisata setempat. 

Sebagian besar area Bantimurung memang adalah kawasan hutan yang perlu dilindungi, jadi banyak area yang dibiarkan alami tanpa pembangunan fisik yang terlalu berlebihan. Bantimurung termasuk ranah wisata alam dengan kekuatan menonjolkan unsur alam dari sebuah destinasi wisata.

Berkunjung ke Bantimurung Anda akan bertemu dengan ikon Bantimurung berupa patung kera raksasa di jalan masuk dan tak jauh dari patung kera tersebut ada juga patung kupu-kupu. Jadi yang mana ikon wisata Bantimurung? 

Dua-duanya tidak salah. Bantimurung adalah habitat dari kera hitam Sulawesi yang nama latinnya adalah Macaca maura, juga habitat beragam jenis kupu-kupu. Bahkan julukan Kingdom of Butterfly merupakan salah satu julukan dari area Bantimurung ini.

Gerbang Taman Wisata Bantimurung (Sumber: wikipedia) 
Gerbang Taman Wisata Bantimurung (Sumber: wikipedia) 

Kera mungkin akan jarang kita jumpai di dalam area wisata. Jangan berpikiran ini akan sama dengan wisata Sangeh di Bali atau Mendit di Malang yang banyak monyet berkeliaran, ya? Kera hitam Sulawesi bersembunyi di antara pepohonan, hidup bebas di alam liar.

Kadang-kadang saja mereka tampak di antara dedaunan pada pohon-pohon yang tinggi menjulang di seluruh area Bantimurung.

Sedangkan kupu-kupu dapat kita jumpai beterbangan di seluruh area Bantimurung. Kalau beruntung, Anda akan melihat berbagai jenis kupu-kupu dengan warna beraneka ragam. Sangat indah dan menarik.

Kupu-kupu Bantimurung (Sumber: koleksi pribadi)
Kupu-kupu Bantimurung (Sumber: koleksi pribadi)

Daya tarik utama dari Bantimurung adalah air terjun. Air terjunnya tidak terlalu tinggi, namun alirannya mengalir pada area berbatu yang landai, terus menuju sungai-sungai yang ditata menjadi kolam-kolam. 

Pada area berbatu yang landai, disediakan ban-ban besar untuk disewa sebagai sarana pengunjung untuk bermain meluncur ke bawah.

Tempat penyewaan ban (Sumber: koleksi pribadi)
Tempat penyewaan ban (Sumber: koleksi pribadi)

Mulai dari orang tua hingga anak-anak senang bertamasya di Bantimurung. Kita dapat menyewa tikar dan duduk di area-area yang telah disediakan. Banyak pula orang yang suka datang berombongan dan membawa bekal sendiri untuk dimakan ramai-ramai.

Makan di atas tikar di Bantimurung (Sumber: koleksi pribadi)
Makan di atas tikar di Bantimurung (Sumber: koleksi pribadi)

Jika tidak mau repot bawa bekal, tidak usah khawatir. Di area Bantimurung terdapat spot kuliner di mana kita bisa beli makanan berat maupun ringan. Favorit anak-anak tentu saja tetap mie cup panas setelah bermain air. Selain mie, terdapat kudapan lain yang tak kalah enak untuk disantap yaitu jagung rebus, jagung bakar, gulali, rujak manis dan bakso.

Pusat kuliner Bantimurung (Sumber: koleksi pribadi)
Pusat kuliner Bantimurung (Sumber: koleksi pribadi)

Selain menyewa tikar, kita juga dapat menyewa gazebo yang banyak terdapat di area bersebelahan dengan sungai-sungai yang diubah menjadi kolam-kolam buatan dan dekat dengan tempat jualan makanan. Jadi sambil menunggu anak bermain, asyik juga nongkrong di gazebo sambil makan bakso.

Di area Bantimurung ini juga terdapat penginapan, lho. Jadi bisa banget apabila di akhir pekan kita bermalam di penginapan tersebut dan pagi-pagi sudah bisa langsung main di air terjun, kalau perlu setelah salat subuh langsung berangkat. Dari penginapan kurang lebih hanya dua puluh langkah saja sudah sampai ke air terjun.

Selain mandi-mandi dan berenang, kita juga dapat berfoto dengan background pemandangan air terjun, dan hijau dedaunan yang menyejukkan. Tentu dong, bagian foto ini jangan sampai ketinggalan agar kita punya kenang-kenangan main di Bantimurung.

Jangan lupa berfoto di Bantimurung (Sumber: koleksi pribadi)
Jangan lupa berfoto di Bantimurung (Sumber: koleksi pribadi)

Oh ya, bagaimana dengan kebersihan di sana? 

Kebersihan ini merupakan faktor yang harus diperhatikan dari sebuah tempat wisata kan, ya? Untuk apa berwisata kalau areanya kotor. Males kan, ya?

Bantimurung ini sudah berbenah dan akan terus berbenah ke depannya. Terakhir saya berkunjung, sudah lebih banyak tempat sampah daripada sebelumnya. Toilet juga banyak, tapi masih harus ditingkatkan kenyamanannya.

Pesan deh buat pengelola Bantimurung, toiletnya ditambah dan kebersihannya dijaga dengan baik, ya. Saya tidak melihat petugas kebersihan dalam kunjungan ke Bantimurung. Bisa jadi ada, tapi kurang banyak. Bagusnya ditambah deh petugas kebersihannya terutama di toiletnya. Ditanggung deh, kalau toilet nyaman dan bersih, pasti pengunjung makin rame yang datang.

Terakhir, oleh-oleh apa, ya, yang bisa kita bawa pulang dari Bantimurung? 

Sambil pulang bolehlah kita mampir di jajaran kios yang ada di luar pintu masuk. Ada aneka daster dan kaos bergambar kupu-kupu dan gambar yang menunjukkan area Bantimurung. Juga ada souvenir berupa hiasan dinding dan gantungan kunci dari kupu-kupu yang diawetkan.

Konon, kupu-kupu yang diawetkan tersebut sudah mati, baru diawetkan. Jadi bukan kupu-kupu hidup kemudian dibunuh untuk dijadikan hiasan ya. Kalau masih ragu, bisa juga wawancara atau ngobrol-ngobrol dulu dengan penjualnya untuk tahu bagaimana aneka macam souvenir itu dibuat.

Nah, jangan lupa singgah ke Bantimurung ya, jika Anda berkunjung ke Sulawesi Selatan.**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun