Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Hari Guru, Wahai Embun Penyejuk dalam Kehausan

25 November 2023   22:33 Diperbarui: 25 November 2023   22:58 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat hari guru (sumber: pexels/fauxels)

"Indah sih memang pintar, tidak perlu menjilat."

Terima kasih pada teman yang sudah membela saya, ya? Waktu itu saya tidak marah pada teman yang bilang saya penjilat, saya hanya tak habis pikir dan heran bagaimana bisa dia mengatakan hal seperti itu. Mungkin dia cemburu dan ingin diperhatikan juga sama pak guru. Kalau mau diperhatikan, jadi anak pintar dulu, dong.

Karena hal itulah, saya jadi jauh dengan pak guru. Kadang kalau beliau mendekat dan ngajak ngobrol, saya juga ogah-ogahan menjawabnya. Maaf ya, pak guru ... padahal bapak baik sekali dan pasti melakukan semua karena bapak mau saya bisa lebih maju.

Suatu saat pak guru berpesan agar saya belajar yang rajin dan kelak saya harus jadi guru Bahasa Inggris seperti dia. Bapak ingin saya jadi koleganya nanti mungkin, ya? Saya hanya tersenyum karena saat itu sebetulnya saya berpikir bahwa menjadi guru Bahasa Inggris itu pasti keren sekali, tapi saya masih ragu apakah saya mampu.

Setelah lulus SMP saya pernah dua kali ketemu dengan beliau saat reuni. Beliau masih baik, dan tetap memberikan kata-kata dukungan dan motivasi buat saya. Ketika saya dewasa, saya sebenarnya ingin sekali ketemu dengan beliau. Saya dengar beliau sakit, lalu kemudian pergi untuk selama-lamanya. Saya tidak sempat lagi bertemu.

Jalan hidup saya kemudian mengarahkan saya untuk tidak menjadi guru Bahasa Inggris, walaupun saya sudah berikhtiar yaitu memasukkan pilihan Fakultas Sastra Inggris saat mengikuti seleksi UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri). 

Terima kasih pak guru, telah memberi warna dalam kehidupan masa remajaku. Walau aku nakal dan kadang tidak sopan padamu, engkau tetap baik seperti embun penyejuk dalam kehausan. Selamat hari guru, Pak. Semoga engkau bahagia di surga.**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun