Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hadiah Ramadan dari Allah

9 April 2023   22:17 Diperbarui: 9 April 2023   22:54 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadiah Ramadan dari Allah (Sumber: Pexels/Helena Lopes)

Apakah arti Ramadan untukmu? Sebuah bulan nan suci, bulan di mana semua dosa dibasuh oleh amalan-amalan ibadah yang pahalanya dilipatgandakan? 

Atau bulan yang menyenangkan karena banyak libur dan jam kantor dipangkas satu jam?

Atau bulan biasa, sama seperti bulan-bulan yang lainnya?

Siang tadi, ketika saya masih mencari ide untuk menulis kisah inspiratif Ramadan, seorang teman memberikan ide. Tulis saja tentang anak-anakmu, katanya.

Awalnya saya mengelak karena merasa akhir-akhir ini anak-anak tidak menjadi sumber inspirasi saya, melainkan sumber emosi. Bagaimana tidak, mereka menghabiskan waktu di kasur sambil memainkan gadgetnya sepanjang waktu, lalu beralasan atau menunda-nunda ketika saya meminta bantuan.

Saya memilih tidak mengomel karena ini bulan puasa, tapi saya juga tidak ingin mengeluarkan tenaga terlalu banyak untuk pekerjaan-pekerjaan rumah tangga. Akibatnya di sudut-sudut rumah berbagai tumpukan pekerjaan tak tersentuh. Ujung-ujungnya, saya emosi juga melihat tumpukan tersebut.

Saya masih memikirkan ide untuk artikel yang harus segera saya submite, ketika anak-anak kembali memasuki pikiran saya. Mereka semua anak-anak yang baik dan lucu. Dan menurut dr. Aisyah Dahlan, tidak ada anak yang bodoh, atau malas, atau ketagihan gadget. Yang ada hanyalah orang tua yang malas. Malas melibatkan anak dalam pekerjaan rumah tangga, malas mengajak berbincang, malas mengingatkan, malas menciptakan ide-ide kegiatan yang menarik dan free gadget untuk anak, dan bahkan malas mendoakan.

Jika anak-anak tidak merespons apa yang saya minta, mungkin kesalahan ada di saya, karena tidak membiasakan mereka untuk mandiri sejak dini. Ada yang harus diperbaiki lagi dalam komunikasi maupun pola-pola parenting dalam keluarga kami.

Memikirkan anak-anak saya membuat saya tersadar bahwa ada hubungan yang signifikan antara anak-anak saya dengan bulan Ramadan. Dua dari anak saya lahir di bulan suci. 

Saya masih ingat ketika Naufal (2003) dan Emir (2008) lahir dan saya masih berbaring di rumah sakit dua hari menjelang lebaran. Saya merengek pada dokter agar diizinkan pulang. Dan alhamdulillah saat lebaran tiba, saya sudah berada di rumah, menimang bayi lucu sebagai hadiah Ramadan dari Allah. 

Untuk mengingat bulan suci yang penuh berkah tersebut, suami saya menyematkan Ramadan pada nama anak-anak kami tersebut. Muhammad Naufal Ramadhan dan Emir Abdillah Ramadhan. Biasanya saya menyemangati Emir dengan berkata, "Ini bulanmu, lho. Kamu lahir di bulan Ramadan, jadi kamu harus semangat!"

So, Ramadan bukan sekadar bulan suci penuh rahmat Allah bagi saya dan suami. Ramadan adalah bulan istimewa saat Allah memberikan pada kami amanah. Dan Ramadan selalu hadir setiap tahunnya, mengingatkan kami untuk bersyukur.

Ketika Allah mengambil Naufal kembali, itupun istimewa, karena Allah sayang padanya. Berpulangnya Naufal juga selalu menjadi pengingat bagi kami untuk hidup dan beribadah lebih baik lagi. Kami harus masuk surga jika ingin bertemu dengan Naufal lagi, karena dia ada di sana.

Ramadan adalah bulan istimewa. Mungkin juga ini bulan yang menyenangkan karena jam kerja yang dipangkas, sehingga waktu yang ada bisa dimanfaatkan untuk fokus pada keluarga. 

Ramadan adalah bulan istimewa. Saat di mana keluarga duduk bersama dua kali dalam sehari di waktu berbuka dan sahur untuk menikmati saat-saat yang istimewa yang diberikan oleh Allah SWT.

Ramadan adalah bulan istimewa. Saat saya kembali instropeksi sebagai ibu yang tidak sempurna, berjuang di zaman yang melesat dengan kecepatan tinggi, mendampingi anak-anak untuk struggle menghadapi berbagai tantangan yang makin tidak sederhana.

Ya, Allah, terima kasih ... karena telah menganugerahkan bulan Ramadan yang suci mulia pada kami hamba yang penuh dosa. Jadikanlah kami semua manusia yang dapat memanfaatkan bulan ini dengan baik, tidak menyia-nyiakan dan tidak menjadi manusia yang merugi, aamiin yra.**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun