Kelas tahsin yang dimaksud berupa kelas online dan nantinya murid membeli buku pegangan. Buku itu akan menjadi buku acuan pembelajaran dan disampaikan melalui zoom meeting. Ustadzah yang mengampu adalah seorang pegawai wanita dari Taman Nasional Siberut, dekat kota Padang sana.
Allah menggerakkan hati saya untuk mendaftar pada ustadzah tersebut. Ini satu hal lagi yang ingin saya ceritakan. Niat itu kan sudah lama, dan sebetulnya ada dua teman saya yang lain yang sudah memberikan link guru ngaji untuk saya. Ada yang online dan ada yang offline. Tapi saya menunda-nunda untuk menghubungi kedua guru yang direkomendasikan dua kawan saya tersebut.
Qadarullah, ternyata ketika teman Dharma Wanita tiba-tiba share di grup, langsung membuat hati saya terketuk untuk bergabung. Begitulah bagaimana akhirnya saya belajar ngaji lagi.
Awalnya kami dikumpulkan dan diminta membaca satu halaman surat Annisa. Ustadzah ingin mengetahui sampai di mana kemampuan kami masing-masing. Setelah mendengarkan kami, walaupun menurut ustadzah ada yang bacaannya sudah lumayan, namun beliau memutuskan kami semua belajar dari dasar. Dari a-ba-ta-tsa. Buat saya tidak masalah. Kadang kita harus mundur ke belakang, untuk melompat lebih jauh, bukan?
Akhirnya saya belajar lagi seminggu dua kali secara online. Sekarang baru berjalan dua bulan, jadi memang masih baru banget.Â
Di bulan Ramadan ini, pembelajaran tahsin tidak berhenti, hanya berganti jadwal saja. Yang biasanya pukul 19.00 - 21.00 WITA, menjadi 16.00 - 18.00 WITA. Kalau di Padang tentunya ustadzah memulai satu jam lebih awal karena Padang masuk wilayah Indonesia bagian barat.
Demikianlah pengalaman upgrade skill yang bisa saya bagikan. Belajar jangan malu sama umur, ya. Walaupun saya jelita (jelang lima puluh tahun), belajar a-ba-ta-tsa tidak malu-malu. Di kelas juga muridnya beragam ada yang usia dua puluhan, hingga lima puluhan. Kalau ustadzah sepertinya seumuran saya, atau lebih muda 3 - 4 tahun.
Belajar jangan malu sama umur, namun belajarlah selagi kau masih ada umur. Jangan sampai waktu menipu. Dikira masih lama, ternyata tinggal beberapa detik saja. Salam Ramadan. Semangat. Semangat. Semangat.**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H