3. Mengutamakan kejujuran
Menurut sebuah penelitian, sebuah negara akan makin bahagia jika tingkat kejujuran dan kepercayaan masyarakatnya tinggi. Tentu saja ya, tingkat kejujuran kan mencakup semua, tak hanya masyarakat umum, tapi seluruh pejabat dan anggota DPRnya juga jujur dan dapat dipercaya. Dengan situasi seperti itu saya percaya sebuah negara akan tenteram damai sejahtera dan bahagia.Â
Bagaimana dong dengan negara yang pejabat tingginya terciduk berbohong, anggota dewannya tak dipercaya oleh masyarakatnya, duh ... pasti sedih dan miris tinggal di negara dengan krisis kepercayaan yang tinggi seperti itu.
Dari artikel yang saya baca, Finlandia memang negara yang teramat menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. Pada Tahun 2022 Â dilakukan sebuah eksperimen 'dompet hilang' di beberapa negara di dunia untuk menguji kejujuran masyarakat. Peneliti menjatuhkan 192 dompet di 16 kota di seluruh dunia. Hasilnya dari 12 dompet yang dijatuhkan di Helsinki, Finlandia, 11 dompet kembali pada pemiliknya masing-masing.Â
Sayang tidak disampaikan di artikel tersebut apakah salah satu kota di Indonesia masuk menjadi lokasi penelitian.
Eksperimen dompet hilang membuat saya kepo dan menelusuri laman google untuk mencari tahu lebih jauh dan saya menemukan artikel yang memberitakan bahwa pada Tahun 2019 eksperimen yang sama pernah dilakukan. Penelitian dilakukan pada sebanyak 17.000 dompet yang hilang di 355 kota, dan Indonesia juga masuk sebagai salah satu negara studi!
Ada beberapa poin yang penting dari penelitian itu yaitu, orang-orang tidak suka jika mereka tidak jujur; orang masih memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama manusia meskipun itu orang asing; semakin banyak uang di dompet, semakin besar kemungkinan dompet itu akan dikembalikan; dompet yang isinya ada kuncinya, lebih banyak dikembalikan.
Berbeda dengan hasil penelitian di 2022 yang menunjukkan Finlandia adalah negara paling jujur, penelitian tahun 2019 ini menghasilkan lima negara paling jujur dengan urutan sebagai berikut: Swiss, Norwegia, Belanda, Denmark, Swedia.Â
Bagaimana dengan Indonesia tercinta yang dikenal penduduknya ramah dan baik hati?
Dari 40 negara sampel, Indonesia menempati peringkat 33 sebagai negara terjujur. Bagaimana, sedih atau miris? Atau lega karena tidak berada di peringkat 40?Â
Kembali pada topik awal yaitu IKH Indonesia meningkat, dikaitkan dengan pendapat ahli psikologi Finlandia bahwa salah satu penyebab kebahagiaan adalah selalu mengutamakan kejujuran, maka bolehlah saya berbesar hati mengatakan bahwa meningkatnya Indeks Kebahagiaan Indonesia salah satunya dikarenakan meningkatnya tingkat kejujuran masyarakat Indonesia. Agree?**Â