Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Perfect World, Kisah Cinta Penyandang Disabilitas yang Indah dan Mengharukan

14 Maret 2023   20:40 Diperbarui: 14 Maret 2023   20:49 2167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mizuki Yamamoto dan Tori Matsuzaka dalam Perfect World (Sumber: ig @mizuki_yamamoto_official)

Pasar terbesar penonton drama serial adalah perempuan, oleh sebab itu drama yang tokohnya perempuan, dan alurnya menggambarkan bagaimana perempuan itu struggle dalam hidup, adalah drama yang diminati. Tak terkecuali drama yang temanya cinta sejati dengan beribu rintangan yang teratasi dalam memperjuangkan cinta, biasanya banyak peminat.

Beberapa waktu lalu penjelajahan saya di Netflix berhasil menemukan dorama (drama jepang) yang sangat menarik berjudul Perfect World (PW). Sebuah drama yang berkisah tentang cinta antara seorang arsitek penyandang disabilitas dan seorang interior desainer. Dorama ini dibintangi oleh Tori Matsuzaka sebagai Itsuki Ayukawa dan Mizuki Yamamoto sebagai Tsugumi Kawana. Berikut sinopsis singkat dari dorama PW, dan mohon maaf sinopsisnya mengandung spoiler.

PW diawali dengan adegan di mana Tsugumi Kawana, seorang staf perusahaan desain interior datang terlambat di sebuah tempat makan untuk menyerahkan berkas pada bosnya. Di tempat makan itu, bosnya sedang meeting informal dengan perusahaan rekanan, sebuah perusahaan arsitektur. Tsugumi baru pertama bertemu dengan tim arsitek dari perusahaan rekanan tersebut  dan ia  kaget ketika menemukan Ayukawa, teman SMAnya -crushnya dulu- menjadi salah satu staf di perusahaan tersebut.

Mereka saling menyapa dan Tsugumi dengan riang bertanya apakah Ayukawa masih main basket? Ayukawa tampak jengah dengan pertanyaan itu dan peserta meeting lainnya juga diam. Tsugumi heran dan bertanya-tanya dalam hati. Ia baru sadar ketika Ayukawa mohon pamit duluan dan ia beringsut dari tempat duduk (lesehan ala jepang) serta seorang temannya yang lain menyiapkan kursi roda.

Tsugumi terpana dan hanya mampu terdiam menyaksikan bagaimana Ayukawa beringsut perlahan menuju kursi roda, mengayunkan pinggul dengan bantuan tumpuan tangan untuk duduk di atas kursi, dan berlalu dengan bantuan tangannya mengayuh roda.

"Saya minta maaf...saya tidak mengerti...," gagap Tsugumi pada semua yang hadir tatkala Ayukawa sudah jauh.

Bosnya dan bos Ayukawa menenangkan Tsugumi dan berkata itu wajar karena Tsugumi baru pertama bertemu dengan Ayukawa lagi setelah lulus SMA.

Mizuki Yamamoto sebagai Tsugumi Kawana, cantik dan imut (Sumber: ig @mizuki_yamamoto_official)
Mizuki Yamamoto sebagai Tsugumi Kawana, cantik dan imut (Sumber: ig @mizuki_yamamoto_official)

Tsugumi merasa tidak enak hati. Ia pulang dan bertemu adiknya di rumah. Ia tinggal di Tokyo berdua dengan adiknya. Adiknya menggodanya karena Tsugumi baru bertemu dengan gebetannya dulu, tapi ketika Tsugumi menjelaskan bahwa Ayukawa sekarang cacat, adiknya langsung bilang bahwa Tsugumi tidak boleh berhubungan dengan Ayukawa.

Tsugumi menemui Ayukawa untuk minta maaf, tapi Ayukawa justru mengajaknya ke sebuah tempat yang indah. Mereka pun berbincang membicarakan masa lalu dan Ayukawa menjelaskan bagaimana ia mengalami kecelakaan pada usia 20.

Ayukawa adalah lambang kegigihan. Ia kecelakaan pada usia 20 dan walaupun sempat terpuruk bahkan berusaha bunuh diri, ia pulih secara mental dan berkeras menyelesaikan kuliahnya dan meraih gelar arsitek. Sebagai arsitek dengan disabilitas, ia tidak kalah dengan rekan kerja lainnya bahkan menjadi andalan bosnya. Perusahaan mereka mendesain gedung2 yang ramah difabel.

Hubungan Tsugumi dan Ayukawa menjadi dekat walau ditentang banyak orang. Yang menentang antara lain:

1. Adik Tsugumi

2. Perawat wanita yang mendampingi Ayukawa selama 10 tahun dan diam-diam memendam cinta

3. Hirotaka Koreeda, teman masa kecil Tsugumi yang memendam cinta selama 30 tahun

4. Ayah Tsugumi yang sangat menyayangi Tsugumi

Perjalanan cinta Tsugumi dan Ayukawa sungguh terjal dan berliku. Adik Tsugumi yang awalnya menentang, lambat laun menerima Ayukawa setelah melihat bagaimana Ayukawa walaupun menjadi penyandang disabilitas tapi dalam hal-hal tertentu sangat mandiri.

Tsugumi Kawana dan adiknya (Sumber: ig @mizuki_yamamoto_official)
Tsugumi Kawana dan adiknya (Sumber: ig @mizuki_yamamoto_official)

Mengatasi hambatan kedua yaitu perawat Ayukawa tentu tidak gampang, karena si perawat bersikap sangat protektif dan membuat kesan bahwa ia tahu segalanya tentang Ayukawa dan Tsugumi hanyalah pengganggu saja. Akhirnya Tsugumi nekad ikut kelas perawat di malam hari dua kali dalam sepekan, agar dapat membantu Ayukawa, karena Ayukawa memang memiliki keterbatasan-keterbatasan dan kadang dapat terserang demam jika kecapaian.

Kursus keperawatan di malam hari ini disembunyikan oleh Tsugumi dari Ayukawa. Suatu saat Tsugumi benar-benar lelah dan ia pingsan di stasiun kereta tepat di samping Ayukawa yang tidak dapat berbuat apa-apa untuk menolong kekasihnya.

Kejadian itu membuat ayah Tsugumi benar-benar marah. Ia meminta Ayukawa untuk menjauhi anaknya. Di sisi lain Ayukawa menjadi kecil hati, karena merasa tak berguna. Ia tidak lagi percaya diri berada di samping Tsugumi. Ia takut akan melukai gadis yang disukainya itu lagi.

Walaupun Tsugumi masih menyimpan cinta yang besar pada Ayukawa demikian pula sebaliknya, akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah secara baik-baik.

Perpisahan mereka dimanfaatkan oleh Hirotaka Koreeda untuk  melamar Tsugumi dan mereka bertunangan. Tsugumi memutuskan keluar dari tempatnya bekerja dan tinggal di kota masa kecilnya, bersama kedua orangtuanya. Di kota masa kecilnya ia bekerja di perusahaan desain interior setempat.

Dalam masa perpisahan itu, Tsugumi memiliki klien seorang laki-laki yang ingin membangun rumah untuk ditempati berdua dengan istrinya yang kondisinya mirip Ayukawa, harus duduk di kursi roda. Tsugumi sangat perhatian pada pasutri yang menjadi kliennya itu, dan seolah melihat cermin hubungannya dengan Ayukawa. Tsugumi mendapat pelajaran dari kliennya tersebut, bahwa hubungan cinta antara dua orang di mana yang satu merupakan penyandang disabilitas itu adalah hal yang sangat mungkin.

Tsugumi menghubungi Ayukawa untuk membantunya membuat desain rumah, karena ia yakin hanya Ayukawa yang dapat membuat rumah ramah difabel untuk kliennya. Mereka pun bertemu kembali dalam hubungan pekerjaan. Terlihat sekali mereka saling menahan diri karena kondisinya sudah tak mungkin untuk bersatu, karena Tsugumi tengah dalam masa mengurus keperluan weddingnya dengan Hirotaka.

Hirotaka dan Tsugumi, dalam kehidupan nyata keduanya adalah suami istri (Sumber: ig @mizuki_yamamoto_official)
Hirotaka dan Tsugumi, dalam kehidupan nyata keduanya adalah suami istri (Sumber: ig @mizuki_yamamoto_official)

Kemudian dalam masa-masa itu terjadi peristiwa gempa di mana Ayukawa mengalami kecelakaan tertimpa barang di rumah contoh. Tsugumi mengerahkan energinya untuk secepatnya mencapai lokasi Ayukawa, karena jalanan macet dan semua orang sedang repot karena gempa.

Kejadian gempa, interaksi dengan klien Tsugumi, dan beberapa kejadian membuat Tsugumi dan Ayukawa sama-sama merenung. Pada saat acara peletakan batu pertama rumah yang dibangun Ayukawa untuk klien Tsugumi, sebenarnya Ayukawa dan Tsugumi menyatakan bahwa itu merupakan pertemuan mereka yang terakhir. Ayukawa tidak ikut acara pesta dan langsung pulang dengan mengendarai mobil, sementara Tsugumi ikut pesta.

Dalam perjalanan pulang dengan mobil itu, tiba-tiba Ayukawa menghentikan mobil, dan turun lalu dengan kursi rodanya kembali ke rumah tempat pesta dilakukan. Di saat yang sama, Tsugumi yang tidak fokus di pesta juga buru-buru minta izin keluar. Saat terburu-buru itu dia melihat Ayukawa dengan kursi rodanya sedang menuju pada dirinya.

Pada detik itulah, cinta keduanya benar-benar bulat dan tidak dapat dihentikan.

Dorama ini memberikan pesan, bahwa penyandang disabilitas pun berhak untuk dicintai dan mencintai. Kita tidak tahu berapa lama kita akan hidup, namun jika hidup yang pendek itu dijalani bersama orang yang kita cintai dan mencintai kita, maka kita tidak akan memiliki penyesalan dalam hidup. Salam.**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun