Breaking news itu terlihat berjalan di layar televisi. Dan seketika dunia heboh. Para PNS misuh-misuh. Demo teriak sana teriak sini. Merasa diperlakukan tidak adil.Â
Pekerja informal mencibir, berapa sih gaji PNS dengan golongan terendah? Jika dipotong 50% pun, gaji itu masih terlalu banyak jika dibandingkan dengan perolehan yang didapatkan pekerja informal. Sementara pekerja informal, harus kerja serabutan dari pagi hingga pagi lagi. Jadi buruh, tukang batu, sales minuman sachet, jualan tissue diskonan, dan lain-lain dengan pendapatan yang tak seberapa jika dibandingkan 50% gaji PNS golongan terendah.
Tapi para PNS tidak mau dibanding-bandingkan dengan pekerja informal. PNS kan abdi negara. Setia kepada NKRI. Setia pakai baju korpri tiap tanggal 17, walau sebagian mungkin tidak paham kepanjangan korpri itu apa, dan untuk apa.
Sering mengucapkan janji korpri - tepatnya mengulang petugas upacara pembaca janji korpri tiap tanggal 17 - tapi langsung melupakannya setelah si petugas menutup map tempat teks janji korpri.
Ternyata janji korpri isinya seperti ini:
Ada bunyi: Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongan.Â
Tadi mbak-mbak cantik di layar televisi menindaklanjuti berita breaking news dengan ulasan singkat, bahwa pemotongan gaji pegawai negeri sebanyak 15% digunakan untuk mensubsidi keluarga miskin akibat resesi ekonomi terjadi.
"Semestinya kan bisa dilakukan pemotongan anggaran dari pos yang lain? Kenapa harus mengganggu hak pegawai negeri?" demikian salah satu cuitan di twitter - yang sudah jelas dari seorang PNS, yang langsung mengundang retweet dari pihak sepaham - yang tentunya PNS juga atau keluarganya, dan cemoohan dari pihak yang kontra.
"Baru dipotong sekali saja sudah seperti cacing kepanasan."
"Baru 15% saja sudah seperti kebakaran jenggot."