Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

WFH, WFO, atau WFA, Pilih yang Mana?

14 Januari 2023   08:46 Diperbarui: 14 Januari 2023   13:40 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
WFH, WFO, atau WFA, Pilih yang Mana? (Sumber: Pexels/Cottonbro Studio)

Siapa bilang opsinya hanya dua, WFO dan WFH? Sekarang ada juga WFA, Work from Anywhere. 

Pihak yang mempopulerkan WFA adalah teman-teman BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) yaitu lembaga pemerintah yang memiliki tugas menyelenggarakan penelitian dan inovasi. Sejak dibentuk dan kemudian menampung migrasi ratusan peneliti dari kementerian, lembaga ini sudah memberikan kebijakan kepada pegawainya untuk WFA.

Hal ini dikarenakan BRIN tidak dapat menampung semua pegawai dari kementerian dan juga tidak bisa begitu saja memindahkan pegawai dari tempat asalnya ke lembaga-lembaga penelitian di bawah BRIN. 

Opsi WFA diberikan dengan syarat ketat, peneliti tetap absen secara online, dan bekerja pada hari-hari tertentu di CWS (Co-working space)/KKB (Kawasan Kerja Bersama) atau tempat yang telah ditunjuk BRIN menjadi semacam tempat kerja bersama untuk para pegawainya yang tersebar di penjuru nusantara.

Selain bekerja dari rumah, sistem WFA membolehkan pegawai BRIN bekerja dari kafe, dari hotel, dari rumah tetangga, pokoknya anywhere termasuk di CWS yang sudah ditunjuk. 

Syarat ketat lain tentu saja target kinerja untuk peneliti yang tinggi, misalnya menyusun proposal penelitian, melaksanakan penelitian dan menyusun jurnal internasional serta terlibat sebagai pemateri dalam seminar internasional setiap tahunnya untuk peneliti ahli madya.

WFH, WFO, atau WFA, Pilih yang Mana?

Dari ketiga opsi yang sudah saya jelaskan di atas, saya pilih yang mana? Setelah berpikir dan merenung sejenak, ternyata kalau harus memilih, saya tetap memilih WFO. Saya ternyata tetap manusia jadul a.k.a konvensional. Kalau boleh sih, WFO dan satu hari WFH dalam sepekan, hahaha.

WFO membuat saya setiap hari rajin bangun dan mandi pagi, memakai baju rapi dan bekerja di kantor. Bisa fokus menyelesaikan pekerjaan, tidak terdistraksi dengan pekerjaan rumah. Kalau pusing dengan pekerjaan bisa diskusi dengan rekan kerja. 

Tentu saja sebagai abdi negara, di atas pilihan-pilihan pribadi, saya harus patuh pada kebijakan yang telah digariskan pemerintah. 

Kalaupun di kemudian hari, kebijakan soal jam kerja berubah, sebagai abdi negara yang baik tetap akan berusaha menyesuaikan diri. Bekerja seoptimal mungkin menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawab, baik WFH, WFO, maupun WFA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun