Mbak Titi nyengir.
"Nggak papa, kesalahan ini untuk mengingatkan, latihan berikutnya harus lebih baik," ucap saya menyemangati mbak Titi.
Karena kami memasang kamera trap agak di tengah, mas Uyab meminta kami memindahkan di tempat lain yang lebih dekat lapangan (arboretum kami bersebelahan dengan lapangan volley di kantor), agar lebih aman, tidak terlalu dekat ke pagar.
Kali ini mbak Titi memasang ulang kamera trap dan meminimalkan kesalahan. Pak Andra juga bergabung membantu mengikat kamera trap pada pohon kedua.
Kesalahan itu hal biasa yang terjadi pada saat kita melakukan hal baru. Pengalaman akan membuat kita terbiasa dan kemudian menjadi ahli dengan sendirinya setelah melakukan hal yang sama secara berulang-ulang.
Ketika mbak Titi selesai memasang kamera, mas Bayu mengingatkan untuk pemasang kamera selalu selfie (berdiri atau duduk sejajar kamera kelihatan wajah, bisa juga sambil membawa buku/papan data), sebelum meninggalkan kamera. Gunanya adalah memastikan siapa yang memasang dan melepas kamera nanti. Jadi saat melepas kamera juga harus selfie sekali.
Kita bicara tentang puluhan dan mungkin ratusan data. Saat nanti mengolah data, data-data berupa gambar, video, dan suara tersimpan dalam memory card yang sangat banyak dan akan memusingkan kepala. So, pelabelan pada memory card, pada kamera trap, dan selfie di awal dan akhir tangkapan kamera, adalah beberapa identitas yang nantinya akan membantu peneliti untuk mengolah data dan tidak overlap antara data yang satu dengan yang lain. Antara lokasi yang satu dengan lokasi yang lain.
Kami masih berbincang-bincang di tepi arboretum membahas semua hal terkait dengan penelitian satwa liar. Setelah mengabadikan beberapa gambar, saya pamit duluan kembali ke ruangan, karena anak saya sudah saatnya berangkat ke sekolah (tadi dia ikut ke kantor dulu karena jam masuknya agak siang).
Pelajaran kali ini sangat bermakna. Mungkin tidak akan ada kesempatan saya ke depan untuk bersinggungan langsung dengan kegiatan yang menggunakan kamera trap, namun belajar tentang hal itu sama sekali tidak ada ruginya. Minimal sekadar tahu saja bahwa di dunia ini ada alat bernama kamera trap yang sangat berguna dalam penelitian pengamatan satwa liar.