Sayangnya waktu itu mendekati zuhur sehingga agak panas. Sebenarnya jika pagi atau sore-sore tentu menyenangkan duduk-duduk di dalam pinisi sambil merasakan angin laut membelai tubuh.
Pemandangan tebing dan bebatuan di bawahnya sangat menyegarkan mata. Warna lautnya begitu jernih biru kehijauan membuat hati ingin nyemplung saja, untung masih ingat ada pekerjaan menunggu, jadi kami tak bisa berlama-lama.
Di Apparalang ada juga yang disebut spot tangga, yaitu tangga dari kayu yang dapat dipakai untuk turun ke bawah dan di bawah itu ada semacam dermaga kecil dengan view laut lepas dan tebing.Â
Pasti bagus sekali kalau berfoto di sana, namun saya dan teman tak punya nyali untuk menuruni tangga karena modelnya sangat curam sehingga harus berhati-hati jika nekad ingin menuruninya.
Setelah puas mengambil gambar kami segera balik, namun rasa lapar membuat kami memutuskan untuk singgah di warung-warung yang berjajar di jalan masuk dan keluar area wisata.Â
Warung-warung itu tidak menjual makanan berat. Kami hanya makan mie instan, pisang goreng, bakwan, dan minum kopi. Setelah mengganjal perut, kami pun melanjutkan perjalanan kami ke tujuan awal.