Tak jauh dari pintu masuk, kami melewati masjid yang didesain cantik berdinding kayu. Tapi kami tidak sempat singgah karena belum masuk waktu salat, sehingga kami tidak tahu apakah air untuk wudhu tersedia dengan cukup di sana.
Saya menemukan beberapa tulisan apparalang dan desa wisata Ara dan mengambil foto di sana sebelum masuk ke area wisata.
Setelah berfoto di dekat tulisan Apparalang, saya melewati papan pengumuman bahwa pinisi merupakan warisan budaya tak benda. Sebenarnya bukan pinisinya ya, melainkan seni membuat perahu pinisi-lah yang didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda.Â
Mengapa ada penanda pinisi di Apparalang? Ternyata ada dermaga yang ujungnya adalah kapal pinisi yang sengaja dibuat untuk spot foto. Saya dan teman segera berfoto di sana.