Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Hobi Suami dan Hobi Istri Sama-sama Penting untuk Menjaga Hidup Tetap Seimbang

20 September 2022   17:00 Diperbarui: 23 September 2022   20:35 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan menjalani hobi bersama (Sumber: shutterstock)

Setujukah Anda jika saya mengatakan bahwa setiap orang memiliki hobi? Hobi atau kesenangan biasanya kita pupuk sejak kecil, walaupun tidak menutup kemungkinan seiring bertambahnya usia, pengalaman, wawasan dan uang (sudah punya penghasilan sendiri), hobi kita berubah sesuai dengan perubahan preferensi kita dalam hidup.

Demikian juga dengan hobi suami atau hobi istri.

Saya bertemu dengan suami saya dan mencintai dia lengkap dengan hobi yang digelutinya. 

Singkatnya, suami saya hobi olahraga. Bukan hobi olahraga yang biasa-biasa saja, tapi sudah kayak maniak olahraga. 

Saya tidak ingat lagi jadwalnya saat awal-awal menikah, namun sekarang ini jadwal olahraganya berderet-deret. Senin dan Rabu sore sampai malam dia olahraga bulu tangkis. Hari Selasa juga kadang bulu tangkis di klub yang lain. Kamis free, Jumat pagi kadang ikut main bola voli di kantor. Sabtu dan Minggu ada jadwal tenis lapangan atau bulu tangkis, tergantung klub mana yang mau ia datangi. 

Suami saya ikut dua klub bulu tangkis yang dua-duanya kadang melakukan pertandingan persahabatan dengan klub lain. Suami saya juga ikut satu klub tenis lapangan. 

Dulu pada usia yang lebih muda, setiap ada acara lomba 17-an atau lomba-lomba hari bakti kehutanan, suami saya bisa ikut beberapa cabang pertandingan olahraga. 

Dia ikut tenis lapangan, bulu tangkis, takraw, sepak bola, tenis meja, dan entah olahraga apa lagi. Sepertinya semua jenis olahraga ia kuasai.

Sebaliknya saya, nggak suka olahraga. Olahraga yang saya lakukan paling banter adalah senam tiap hari Jumat (kalau ada di kantor), atau jalan kaki/lari pagi/bersepeda yang sudah jarang sekali saya lakukan. 

Hobi Suami dan hobi istri sama-sama penting (Pexels/Darya Makshanova)
Hobi Suami dan hobi istri sama-sama penting (Pexels/Darya Makshanova)

Kalau saya ingat-ingat dalam perjalanan hidup berumah tangga dengan suami, terkait olahraga kesukaannya ini, bukannya saya selalu menerima dengan senang hati. Tak jarang saya ngomel. Apalagi waktu anak-anak masih kecil. Gondok rasanya kalau dia pergi olahraga di saat saya kerepotan di rumah. Apalagi anak sulung saya, tiap papanya pergi bulu tangkis akan menangis menjerit-jerit kayak ditinggal pergi berjuang ke medan laga.

Demikian juga akhir-akhir ini, sejak seorang teman jatuh lemas saat olahraga bulu tangkis, saya mulai sounding-sounding, "Pa, olahraga bulu tangkis itu kan nguras tenaga, sementara Papa sudah tua. Bagaimana kalau beralih ke tenis lapangan saja. Atau bulu tangkisnya dikurangi."

Suami cuma ketawa, "Mana ada? Itu yang lebih tua dari saya malah lebih lincah kalau main bulu tangkis."

Saya pun manyun. Memang suami saya itu ikut dua klub bulu tangkis, di mana yang satu anggotanya anak-anak muda, sedangkan yang satunya lagi anggotanya kaum senior para pensiunan yang justru lebih semangat kalau main bulu tangkis.

"Iya, kalau begitu dikurangi saja, ya, mainnya," ucap saya. 

"Iya, saya juga tahu batas, kok. Kalau capek pasti berhenti," demikian suami saya berusaha mengurangi kekhawatiran saya. 

Prinsip saya sendiri soal hobi-hobian ini adalah selama suami saya bahagia, tentu akan saya restui. Apalagi dia sudah senang berolahraga sejak belum mengenal saya. Tidak adil kalau saya minta dia menghentikan hobinya. Kalaupun sesekali saya mengingatkan agar ia tidak terlalu memforsir tenaganya, itu lebih karena saya perhatian dan sayang padanya. Uhuy.

Sebaliknya demikian juga dengan saya, memiliki hobi yang sudah dipahami pula oleh suami yaitu menulis dan membaca. 

Sejak sebelum menikah dulu, suami saya pernah membaca cerpen saya yang dimuat di majalah remaja. Dan dia juga sudah tahu saya suka membaca. Pernah dia memberi hadiah ulang tahun berupa sebuah buku buat saya.

Sekarang tiap saya punya proyek menulis, saya juga menceritakan pada suami, saya sedang nulis apa, walaupun tidak terlalu detail. Kalau saya sedang membaca apa, dia pasti tahu karena buku yang saya baca pasti geletakan di mana-mana. Suami juga tidak terlalu usil melarang hobi saya.

Kalau sebatas mengingatkan, memang pernah, yaitu saat saya dulu menjadi content creator (cc) sebuah situs online. Nulis di situs online ini kan harus banyak, sehari harus 10 artikel walau hanya artikel pendek-pendek (sekitar 350 kata). Walaupun pendek tapi kan mikir juga, di satu sisi saya juga punya pekerjaan pokok. Jadilah kadang saya nulis sampai malam-malam.

Proteslah suami, "Sampai malam-malam masih di depan laptop itu nulis apa, ngerjain apa?" Tanyanya. 

Padahal saya sudah pernah menceritakan tentang pekerjaan content creator yang sempat saya jalani itu. Tapi pikir-pikir saya kemudian tepar juga kalau harus ngejar 10 artikel. Walaupun faktanya saya paling banter hanya bisa 6 artikel sehari itupun kala week-end. Pekerjaan content creator ini akhirnya saya tinggalkan.

Sekarang saya hanya rajin menulis di Kompasiana, sedangkan membaca ya kalau sempat saja. Biasanya kalau suami saya sedang pergi main bulu tangkis, maka saya di rumah membuka laptop dan mulai menulis. Hobi yang berbeda, dilakukan pada waktu yang sama, tanpa mengusik satu sama lain.

Kalau suami di rumah ya saya usahakan nggak nulis, kalaupun nulis ya saatnya jam tidur harus ngikut suami ke kamar. 

Hidup dibikin asyik-asyik saja. Saya menyadari hobi suami dan hobi istri sama-sama penting untuk dihidupkan agar hidup tetap seimbang. Agar kita tetap bahagia. Yang penting kita sama-sama memahami, jika ada hal-hal yang lebih penting dan urgent terkait urusan keluarga dan anak-anak, hobi selalu bisa dikesampingkan. Begitu.**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun