Kalau dulu merasa lucu, sekarang biasa saja tuh saya beli ikan di penjual ikan dan menyapa:Â
"Eeeh ... daeng, berapa ini (harga) bolunya?"
"Lima belas ribu, Bu."
"Ededee ... daeng, kecilna. Sepuluh (ribu), nah?"
Begitu kira-kira dialognya.
Urusan bolu dan ikan-ikanan ini masih ditambah diksi yang berbeda dalam penyebutan duri atau tulang. Sejak saya bisa mengingat, sampai saya besar, saya menyebut rangka ikan sebagai duri. Atau bahasa Jawanya: eri.Â
"Awas, iwak e akeh erine," begitu cara penempatannya dalam kalimat. Artinya: "Awas, ikannya banyak durinya."
Tapi di Makassar saya harus menyesuaikan diri dengan cara penyebutan rangka ikan dengan istilah tulang. Padahal kalau tulang itu ya tulang ayam, tulang sapi, atau tulang aneka hewan darat lainnya - menurut saya sih. Kalau menurut KBBI bagaimana?
Saya buka lagi KBBI, ternyata ada 3 arti kata tulang yaitu:
1. rangka atau bagian rangka tubuh manusia atau binatangÂ
2. duri ikanÂ