Setelah Kartini menikah, ia mengembangkan sekolah di Rembang. Suaminya memenuhi semua kemauan Kartini. Kisah selanjutnya kita semua sudah tahu, bahwa Kartini wafat setelah melahirkan putra satu-satunya. Ia tidak sempat melihat cita-citanya agar perempuan Indonesia dapat bersekolah dan memiliki kesempatan yang setara dengan laki-laki - tercapai.
Tentu saja, wahai perempuan Indonesia, perjuangan itu harus kita lanjutkan.**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!