Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Memori Kopi Instan Dingin

30 Mei 2021   07:18 Diperbarui: 30 Mei 2021   07:22 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerpen memori kopi instan dingin (Sumber: Andrew Neel/Pexels)

Kedua mataku yang membola membuatnya mendengus, seolah kesal karena harus menjelaskan perasaannya. Harus mengakui sesuatu yang dipendamnya.

"Pisah dari kamu tiga bulan membuat aku menyadari bahwa perbuatan bodohmu yang kadang mengesalkan -- ternyata bisa sangat ngangenin."

Wuah ... air mataku berlinangan mendengar kata-kata yang so sweet darinya.

"Dan kurasa nggak ada orang lain yang bakal tahan dengan semua perbuatan bodoh yang sering kamu lakuin. Cuma aku yang tahan. Harus aku," dia tersenyum. Senyum yang sangat langka muncul di bibirnya -- yang seakan-akan pengen langsung kuabadikan dengan kamera ponselku saking langkanya. Dia juga mengacak rambutku pelan.

Thanks to kopi instan dingin yang sayangnya tak akan lagi kuminum, karena calon suamiku yang protektif melarangku melakukannya.**

Catatan: 

Rasa apapun bisa diolah menjadi karya, tak terkecuali rasa sakit perut yang saya alami di malam minggu (semalam) - gara-gara minum kopi instan dingin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun