Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Euforia Pembangunan

5 Mei 2021   23:14 Diperbarui: 5 Mei 2021   23:21 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biar kuceritakan tentang kisahku

Gadis dusun yang bodoh dan takut mati

Takut mati yang membuat aku juga takut dikawini

Kubilang pada pacarku aku takut mati nanti saat melahirkan anakmu

Lalu orang-orang itu datang

Membawa batu dan pasir dan senyum di wajah mereka

Membangun bangunan yang disebut puskesmas

Agar warga dusun tak harus naik turun gunung sejauh 20 kilometer untuk mencapai pos kesehatan terdekat

Agar tak ada lagi perempuan yang mati dalam perjalanan mencari bantuan melahirkan bayinya yang sungsang

Senyum pacarku ketika melamarku

Kusambut dengan anggukan malu-malu

Senyum bu bidan ketika mengabarkan kehamilanku

Kusambut dengan senyum malu-malu

Aku meraba perutku,

girang berkata pada calon bayiku,

terima kasih pada pembangunan

Hingga pada suatu sore bu bidan pergi membawa tas besar

Puskesmas ditutup bu bidan janji akan kembali

Aku meraba perutku di bulan ke sembilan

menatap pintu yang tergembok selama berminggu-minggu

Kudengar tak ada yang mau kerja di tempat terpencil

Tidak ada mal tidak ada wifi

Aku meraba perutku

Mulas terasa, bersama datangnya ingatan saat mengantar emakku melahirkan dulu

Naik turun gunung sejauh 20 kilometer

Mati di tengah jalan dengan kedua kaki adikku menjulur kebiruan

Makassar, 5 Mei 2021

#Penghormatan tertinggi saya sampaikan untuk para bidan yang setia mengabdi di daerah-daerah terpencil minim fasilitas. Pengorbanan mungkin tak sepadan dengan rupiah yang diterima, namun insyaAllah sepadan dengan kemuliaan yang diberikan sang pemberi hidup.

#Selamat hari bidan internasional 5 Mei

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun