"Tawarkan saja novelmu ke penerbit," demikian antara lain saran teman setelah menghibur saya.
3. Cari contoh yang membesarkan hati
Apa semua penulis senior itu langsung makprocot lahir terus terkenal? Tentu tidak. Ada jejak berdarah-darah di jalan yang sudah mereka lewati. Saya kembali mengingat bahwa penulis terkenal seperti Ari Kinoysan ditolak cerpennya sebanyak 111X sebelum cerpen pertama dimuat, dan sekarang dia sudah punya puluhan buku terbitan mayor. JK Rowling ditolak 11 penerbit sebelum Harry Potter terbit dan booming.Â
Artinya, kegagalan itu bukan alasan untuk berhenti, melainkan cambukan untuk berusaha lebih baik lagi.
4. Yakinlah tidak ada yang sia-sia
Setelah mengalami sebuah kegagalan, tidak seharusnya kita terpuruk dalam kegagalan itu. Kita harus move-on! Saya juga dengan segera move on dan mulai memikirkan apa yang harus saya lakukan dengan dua naskah lomba. Akhirnya yang satu saya posting di sebuah platform nulis online, sedangkan yang satu lagi rencananya akan saya tawarkan ke penerbit. Biarlah mereka berdua menemukan takdirnya.
Nah, begitulah kisah kegagalan yang dapat saya bagikan. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H