Mohon tunggu...
Indah Noing
Indah Noing Mohon Tunggu... Lainnya - Maminya Davinci

Ibu rumah tangga biasa, punya 3 krucils, pernah bekerja sebagai analis laboratorium klinik selama 10 tahun. Selalu berharap Indonesia bisa maju dan jaya tak kalah dari negeri yg baru merdeka.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Fikber 2] Akhir Mimpi Buruk

3 Desember 2015   20:45 Diperbarui: 3 Desember 2015   21:33 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku langsung tusukkan konde ibuku ke mata babi itu juga, lalu ke mata yang satunya juga.
“Ah mataku… matakuuuu !!” Teriak Mbah Suro memegang dua matanya, ia berjalan tanpa arah dan kakinya terantuk tubuh Mbok Minah, maka jatuhlah ia, kepalanya juga terantuk batu besar. Darah segar keluar dari kepalanya dan mulutnya. Sangat menjijikan.

“Ayo Sukmaaa… Kita pergi segera dari sini, cepaaat !!” tangan Saiful meraih tanganku, kami berlari keluar gubuk.Kutinggalkan tusuk konde ibuku di mata babi itu.
“Duarr!!  Duaarrr”
Setelah melewati jembatan terdengar suara ledakan dari gubuk tua itu.

***

“Ah Saiful kau selamat rupanya nak, ambo kaget melihat pohon bambu kau hampir mati, ambo siram sebentar-sebentar nak” Mak Raisah menyambut kedatangan Saiful, anaknya.
“Sukma, aah mak senang bisa bersua denganmu lagih, tinggallah di rumah sini yaaa… Jadilah istri Saiful, nanti kita bisa masak rendang kesukaanmu samo-samo. Saiful kau carilah pete di pasar yaa.. Sukma suka sekali pete rebus.”
Aaah Mak Raisah ngomong petenya jangan kencang-kencang dong.

********************************

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun