Mohon tunggu...
Indah Natisha Maura
Indah Natisha Maura Mohon Tunggu... Mahasiswa - HRD Trashranger Indonesia || HR Manager FYP Media Community dan Agency || Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati

Saya Indah Natisha Maura mahasiswa aktif UIN Sunan Gunung Djati. Saya memiliki ketertarikan dalam bidang sosial, lingkungan dan kesehatan mental. Berbekal jiwa leadership, public speaking yang baik, problem solver dan team management yang baik membuat saya unggul tak hanya dalam bidang akademik melainkan non akademik. Dibuktikan dengan menjadi HRD Trashranger Indonesia, Vice National District Manager FYP Media, Leader PR Rumah Disabilitas Bandung, Instruktur tutor public speaking Vocasia. Di usia yang terbilang muda ini saya sudah memiliki jejaring yang sangat luas terbukti dengan menjadi tamu undangan pada acara CNBC Indonesia dan duduk bersama para jajaran menteri. Jiwa petualang dengan semangat juang yang tinggi itulah saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Al-Quran Terkait Konsepsi Moderasi Beragama

15 Juni 2024   21:55 Diperbarui: 16 Juni 2024   05:06 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Neraca Keadilan by id.pngtree.com
Neraca Keadilan by id.pngtree.com

Tawazun adalah sikap seseorang dalam menjaga sebuah tuntutan dan kewajiban secara seimbang, tidak terlalu ekstrem dan berlebih lebihan, dalam ayat suci Al-Quran yang mencerminkan sikap tawazun terdapat dalam Qs. Ar-Rahman Ayat 7-9 :


‎وَالسَّماءَ رَفَعَها وَوَضَعَ الْمِيزانَ () أَلاَّ تَطْغَوْا فِي الْمِيزانِ () وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلا تُخْسِرُوا الْمِيزانَ

“Dan langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan keseimbangan. Agar kamu jangan merusak keseimbangan itu. dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi keseimbangan itu.”

Dalam ayat tersebut konsep tawazun dijelaskan untuk senantiasa menjaga sebuah keseimbangan dalam aspek menjamin hak-hak sesama manusia dan mesti menjalankan syariat yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dalam melaksanakan keteraturan di bumi dan meletakkan sesuatu pada tempatnya.

2. Tawasuth (Pertengahan)

Tawasuth adalah sikap pertengahan dalam artian tidak terlalu condong ke kanan dan tidak terlalu condong ke kiri dan memiliki sikap netral dengan  berprinsip untuk senantiasa menjaga keadilan dan keseimbangan, dalam ayat suci Al-Quran yang mencerminkan sikap tawasuth terdapat dalam Qs. Al - Baqarah Ayat 143 :

‎وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطاً لِّتَكُونُواْ شُهَدَاء عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيداً

“Dan demikianlah kami jadikan kamu sekalian (umat Islam) umat pertengahan (adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) manusia umumnya dan supaya Allah SWT menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) kamu sekalian.”

Ayat tersebut mencerminkan konsepsi moderasi beragama yang mengisyaratkan bahwa umat islam tidak memiliki keberpihakan yang terlalu condong dan esktrem melainkan umat muslim menjadi penengah dan menjadikan seseorang dapat dilihat atau melihat dari berbagai sudut yang mana kedepannya akan menjadi sosok teladan bagi semua pihak. Umat pertengahan itu merupakan tugas dan syariat dari Allah SWT yang harus umat muslim kerjakan agar sama-sama menjadi orang yang moderat.

3. Tasamuh (Toleransi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun