Karena suatu hal, klenteng harus dipindah sebanyak tiga kali sampai akhirnya Sanggar Agung dibangun dan secara resmi digunakan. Pada tahun 1999 klenteng tersebut secara resmi dipindahkan ke lokasi sekarang yakni, Klenteng Sanggar Agung. Itulah mengapa, beberapa patung dewa yang ada di Klenteng Sanggar Agung sebenarnya sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.
Pendiri Klenteng Sanggar Agung ialah keluarga Soetadji Yudho. Pembangunan diselesaikan tepat pada 1999 ini diresmikan tepat pada tahun baru imlek. Dimana keluarga Soetadji ini berkeinginan untuk memunculkan semangat spirituak Tri Dharma dengan membangun klenteng yang sekaligus dapat dijadikan ikon di kota Surabaya.
Sedangkan arsitektur Klenteng Sanggar Agung adalah Yusach NH, merupakan seorang arsitektur yang dikenal dengan karya-karya besarnya seperti Twin Dragon Park di Pulau Kemala Kalimantan Timur, Gapura Kya-Kya Kembang Jepun di Surabaya, Patung Gajah Mada Mojokerto Jawa Timur, serta Patung Raksasa Dewi Kwan Im yang dibangun dua tahun berikutnya, tepatnya pada 2001.
Dewi Kwan Im dengan Dua Naga Surgawi
Pembangunan patung Dewi Kwan Im dilakukan karena ada latar belakangnya. Dimana sebelum patung ini dibangun, pada suatu malam ada seorang karyawan Klenteng Sanggar Agung yang melihat penampakan perempuan dengan jubah putihnya sedang berjalan diatas air saat ia hendak menutup klenteng.
Keberadaan patung Dewi Kwan Im membuat tampilan klenteng menjadi semakin megah. Patung dengan ketinggihan 20 meter ini terletak di sebelah timur klenteng. Tepat dibawah kaki patung Kwan Im terdapat sepasang Naga Surgawi sebagai penjaga dengan masing-masing memiliki tinggi 6 meter. Untuk melengkapi patung Kwan Im dibuat pula dua patung pengan dengan nama penjaga Shan Nan dan Tong Nu dengan empat maharaja langit pelindung empat penjuru dunia.
Dari bawah gerbang patung  Dewi Kwan Im Pengunjung dapat menyaksikan keindahan jembatan Suramadu yang nampak cantik terutama pada malam hari.
Memasuki bagian dalam Klenteng Sanggar Agung pengunjung akan disambut dengan dua patung singa yang keduanya memiliki filosofi sendiri.
Untuk patung singa batu yang berada di sebelah kanan melambangkan kekuatan Yin, berkekuatan negative, menerima serta membawa seekor anak singa.
Sementara singa bagian kiri melambangkan kekuatan Yang, memberikan kesan positif, memberi serta membawa sebuah bola.
Lokasi dan Tiket Masuk