Menyerang dengan memakan daun bagian atas dan bawah sehingga daun terlihat berlubang. Cara pengendaliannya yaitu dengan cara menggunakan insektisida klortrin 550 ex dosis 0.75 ml/liter, dharmasan 1-2 ml/liter, dan dinamec 10 wg dengan dosis 0.5-1 gram/liter
Beberapa bahan aktif yang bisa digunakan untuk pengendalian hama seperti : abamektin, dimehipo, profenos, klorontraniliprol , dan siantraliniprol
Selain hama, penyakit juga sering menyerang tanaman timun. Penyakit utama yang biasanya menyerang tanaman dan buah timun adalah sebagai berikut :
1. Rebah semai (Dumping off)
Penyakit yang menyerang timun ini disebabkan oleh jamur Phytium sp. Tanaman yang terserang terdapat bercak cokelat melingkar pada pangkal batang. Cara pencegahannya dengan menyemprot persemaian dengan propinex 70 WP sebanyak 2 gram/liter, akrostar 40 WP sebanyak 1,5 gam/liter
2. Layu fusarium
Penyakit layu fusarium sangat mudah menyerang  tanaman timun. Penampakannya yaitu tanaman timun layu mulai dari bagian bawah, daun dan batang layu kemudian mengering dan mati.
Cara pengendaliannya yaitu dengan cara penyemprotan propinex 70 WP sebanyak 2 g/l, Zorvec Encantia 330 SE 600 ml per ha, akrostar 40 WP sebanyak 1,5 gram/liter
3. Layu bakteri
Jika tanaman timun terserang layu bakteri, tanaman akan layu secara mendadak dan mati.
Cara pengendaliannya yaitu dengan cara propinex 70 WP sebanyak 2 g/l, Zorvec Encantia 330 SE 600 ml per ha, akrostar 40 WP sebanyak 1,5 g/liter
4. Embun bulu (Downy mildew)
Penyakit embun bulu menyerang tanaman dengan ditandai bercak daun kuning cokelat dan bagian bawah daun terdapat spora.
Untuk pencegahannya dilakukan penyemprotan propinex 70 WP sebanyak 2 gram/liter, Zorvec Encantia 330 SE 600 ml per hektare, akrostar 40 WP sebanyak 1,5 gram/liter
5. Embun tepung (Powdery mildew)
Tanaman timun yang terserang Powdery Mildew terdapat bercak putih pada bawah daun dan berkembang ke atas permukaan daun sehingga daun terlapisi tepung putih.