Â
Dalam berbisnis, Anda harus memperhatikan semua aspek yang terkait. Semua hal tersebut dilakukan demi meminimalisir terjadinya hal yang besar berdampak buruk pada bisnis yang dijalankan jika ada yang terabaikan.
Saat menjalankan sebuah bisnis tidak hanya dibutuhkan keahlian khusus tetapi juga membutuhkan kepekaan dan kemampuan untuk mengelola bisnis yang baik.
Selain bisnis kuliner, bisnis pakaian adalah salah satu bisnis yang sangat cepat laku dipasaran asal paham tips dan triknya. Peluang besar bisnis pakaian dapat dikatakan tidak ada matinya. Hal tersebut dikarenakan permintaan pasar terkait kebutuhan akan pakaian tidak berhenti dan terus meningkat. Hal ini mendorong pertumbuhan bisnis pakaian atau clothing line tidak akan berhenti dan terus meningkat.
Apalagi saat ini industri fashion Indonesia mendapatkan perhatian cukup besar di kancah internasional setelah karya-karya desainer terkenal Indonesia seperti Rinaldy Yunardi, Ivan Gunawan dan lain-lain dipercaya untuk mendesain baju para artis dan kontes putri kecantikan yang sudah mendunia. Tak heran, bisnis fashion seperti ini menjamur hingga banyak bermunculan label pakaian hingga aksesoris terbaru.
Pelaku bisnis harus cerdas dalam menyiasati persaingan ketat di dunia fashion. Oleh karenanya, pelaku bisnis harus menciptakan berbagaiinovasi terbaru yang berbeda dari bisnis pakaian lainnya. Berikut hal yang harus Anda lakukan apabila ingin mulai membangun bisnis pakaian.
1. Buat rencana dan jalankan
Hal pertama saat Anda berencana ingin membuka usaha atau bisnis adalah modal. Berapa modal yang sebenarnya harus Anda persiapkan dan darimana Anda mendapatkannya. Ini akan membuat Anda fokus pada pengeluaran produksi dengan cara tidak mencampuradukannya dengan pengeluaran pribadi.
Jika keuangan pribadi dan bisnis sudah terpisah, maka Anda dapat menganalisis beberapa hal sekaligus seperti target pasar dan competitor, merencanakan distribusi dan mengestimasi penjualan.
2. Target Pasar
Saat menjalankan bisnis, jadilah pelaku bisnis yang memiliki target pasar yang akan dijadikan acuan untuk melakukan pemasaran dan langkah-langkah yang akan dilakukan kedepannya. Misalnya ketika target pasar Anda adalah wanita usia 18 hingga 27 tahun maka pilihlah model baju yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
3. Ciri Khas
Bisnis pakaian ini memiliki kompetitor yang cukup banyak dan berat sehingga tidak menutup kemungkinan adanya kemiripan suatu karya antara yang satu dan lainnya. Sehingga sebagai pebisnis yang ingin tetap eksis dalam bisnisnya, harus terus berinovasi sehingga bisnis berkembang lebih baik lagi.
4. Jadi Spesialis
Pelaku bisnis umumnya memiliki banyak rencana untuk menjalankan bisnisnya. Namun fokuslah terhadap rencana awal yang Anda pikirkan. Jika ingin berbisnis pakaian anak kuliahan misalnya, Anda harus fokus dan jadi spesialis gaya sehingga pelanggan pun tahu gaya bisnis pakaian Anda seperti apa sehingga memiliki kesan di mata pelanggan.
5. Kerjasama
Kalau perlu, rekrutlah teman-teman Anda  yang Anda percaya untuk membantu. Susunlah tugas masing-masing dengan professional sehingga tidak ada iri dengki diantara sesama. Misalnya ada yang bertugas memasarkan, ada yang bertugas mengatur produksi hingga membantu Anda mendesain baju.
6. Profesional
Buatlah diri Anda seperti desainer baju professional yang sedang bersiap ingin memamerkan produknya sebagai sebuah mahakarya. Untuk mempermudah pelanggan dalam menemukan koleksi busana Anda, buatlah toko online dengan foto-foto menarik. Cari model dan fotografer sesuai budget Anda. Jika memiliki biaya lebih, ikutilah ajang pameran busana di beberapa tempat yang ramai dikunjungi. Sehingga nilai jual produk Anda akan jauh lebih tinggi.
7. Kualitas produk
Kualitas produk pakaian Anda menentukan pelanggan yang Anda targetkan. Jika produk Anda memiliki kualitas terbaik, walaupun agak merogoh kocek lebih dalam, pelanggan tetap tidak akan berpindah hati.
8. Belanja grosir
Saat ingin memulai bisnis, pengeluaran terbesar biasanya datang dari pembelian bahan baku baju yaitu kain  dan lain sebagainya. Salah satu cara menyiasatinya adalah dengan bekerjasama mencari tempat murah dan membelinya dalam partai besar dan jalin komunikasi intens dengan pedagang kain sehingga terjalin hubungan emosional.
9. Atur pola pikir sebagai pebisnis
Melihat rancangan sendiri adalah kesenangan tersendiri bagi seorang desainer yang sudah merupakan passionnya. Tetapi, Anda juga berpikir sebagai pebisnis yang pintar mengelola bisnis, mengelola berbagai potensi dan mencari keuntungan. Â Seminar bisnis dan manajemen juga bisa menjadi pilihan apabila Anda ingin lebih siap dalam menghadapi dunia bisnis.
10. Strategi pemasaran
Terdapat berbagai macam strategi pemasaran yang dapat dijalankan pelaku bisnis mulai dari membuat toko online, memanfaatkan brosur, banner, memanfaatkan media sosial seperti instagram, facebook, line hingga memasukkan produk mereka ke dalam berbagai marketplace.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H