Wanita berkemban hijau itu meneliti tindak-tanduk mereka, mencari kejujuran lewat sorot mata. Sesaat, pandangannya jatuh ke liontin yang dikenakan Sekar. Gelap, suram, kalung yang tak berharga. Dia membuang pandang ke jalur utama. Pendar cahaya terang terlihat di sana. Menyadari itu, ketiganya menghentikan obrolan dan menyambut kedatangan penguasa Samudra Hindia.
Safitri mengerutkan kening. Ada yang berbeda dari paras patih kerajaan Pantai Selatan-Nyi Roro Kidul. "Kenapa dia tampak pucat?" gumam Safitri. Dia tak bisa menegur di tengah upacara. Terlebih, ada Kanjeng Ratu di samping sosok itu.
Malam ini, ada senapati baru yang dinobatkan. Narendra, seorang petapa yang telah mencapai moksa. Dia ditugaskan untuk membantu Nyi Roro Kidul menjaga laut selatan, terutama kawasan Alas Purwo.
Parasnya yang tampan, sontak menjadi rebutan para dayang yang hadir dalam ritual tersebut, tak terkecuali Sekar dan Lastri.
Acara berlangsung tanpa hambatan. Kanjeng Ratu Kidul pun telah kembali ke perawangan. Tinggallah Nyi Roro Kidul di sana, duduk di samping singgasana.
"Nyi, ada apakah gerangan?" tanya Safitri.
Wanita itu bergeming. Sementara, Sekar dan Lastri mendekati mereka. Setelah memberi salam hormat, Lastri berkata, "Ampun Nyi Roro. Hamba tadi melihat Putri Kusuma bersama seorang manusia di tengah rimba."
***
Bio :
Indah Kusuma, penulis yang kembali bergelut dengan aksara sejak tahun 2018. Di akun wattpad-nya : imajindah, telah ada tujuh karya yang di-publish. Dua di antaranya telah diterbitkan: Almost Kiss, dan The Sunrise of Love. Satu judul yang kini masuk proses terbit, yakni: Soul Hunter. Kamu juga bisa menjumpai penggemar film action ini di akun instagramnya @indahkusuma.id. Temui juga karyanya di akun wattpad: imajindah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H