Mohon tunggu...
Indah Indriani
Indah Indriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

MANAJEMEN

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Perlukah Sebuah UMKM Menuju ke Ranah Go Digital?

20 Mei 2023   06:18 Diperbarui: 20 Mei 2023   06:21 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : DuniaFintech.com

 sumber gambar : Andreas Fitri Atmoko 
 sumber gambar : Andreas Fitri Atmoko 

Digital mempunyai kelebihan (dampak positif)) dan kekurangan (dampak negatif) :

Dampak negatif teknologi digital yaitu sistem yang terkadang rumit. Sekilas pandang, teknologi digital jauh lebih kompleks dibandingkan dengan teknologi analog. Hal ini membuat teknologi komunikasi digital jauh lebih rentan pada kesalahan atau serangan.

Dampak positif teknologi digital yaitu memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah.

Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEa) menilai, pertumbuhan e-commerce di Tanah Air akan berjalan baik di tahun 2023. Hal ini seiring dengan pertumbuhan UMKM go digital yang sudah menembus 21,8 juta. "E-commerce di Indonesia akan tetap berjalan baik meski di tengah isu resesi ekonomi," Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEa) Bima Laga, di Jakarta, 7 Maret 2023.

Ia menyebut, dari tahun ke tahun pertumbuhan UMKM go digital meningkat. Di mana, sebelum pandemi Covid-19 saja jumlahnya mencapai 12,8 juta yang sudah masuk ke platform e-commerce. "Jumlahnya sekarang merangkak naik menjadi 21,8 juta pelaku UMKM go digital di tahun 2022. Pemerintah pun menargetkan 22 juta UMKM go digital," ujarnya. 

Di lain sisi, pendapatan ekonomi digital di tahun 2022 mencapai 77 miliar dolar AS. Berdasarkan datanya, jumlah pendapatan tersebut naik 22% dari tahun 2021, di mana secara total mempunyai pendapatan ekonomi digital sebesar 63 miliar dolar AS. Optimisme pertumbuhan e-commerce di Tanah Air, kata dia, juga dipertegas dengan event Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2022 yang menunjukan hasil yang positif.  Pada transaksi Harbolnas 2022 sendiri berhasil tembus Rp22,7 triliun atau naik sebesar 26% dibandingkan tahun 2021. Dengan peningkatan 44% pada produk lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun