Mohon tunggu...
Indah Handayani
Indah Handayani Mohon Tunggu... Guru - Mothers of 2 daughters, a teacher and a learner

Jadilah pembelajar dan pengajar di sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Koneksi Antar Materi Modul 3.1-Rangkuman Proses Pembelajaran Program Guru Penggerak

20 Februari 2022   22:00 Diperbarui: 20 Februari 2022   22:09 2466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan

Jika keputusan sudah diambil, maka kita perlu melihat kembali mulai dari proses saat pengambilan keputusan sehingga bisa menjadi acuan ketika saya dihadapkan dengan dilema etika yang lain. 

  • Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Dalam menjalankan pengambilan keputusan yang baik tidak selamanya berjalan dengan mulus, terkadang kita mengambil jalan dan keputusan yang salah terlebih dahulu dalam kasus yang sudah terjadi yang akhirnya memberikan pelajaran buat kita untuk lebih baik kedepannya. Kesulitan -kesulitan ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, terutama kurangnya dan minimnya pengetahuan individu tersebut tentang bagaimana harus mengambil keputusan. Kemudian bisa dikarenakan kurangnya pengalaman hidup yang mampu mengajarkan dan mendewasakan seseorang dalam mengambil sebuah keputusan. Bisa juga karena paradigma di lingkungan kita yang sudah mendarah daging tapi tidak sesuai dengan nila-nilai yang tertanam di diri kita, Lalu terkadang ragu akan keputusan yang sudah diambil apakah menguntungkan untuk orang banyak atau tidak.

  • Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Pengambilan keputusan yang kita ambil ini akan sangat berpengaruh dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita. Ketika seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran memiliki pengetahuan yang baik tentang langkah-langkah mengambil keputusan yang baik, ketika seseorang guru memiliki keterampilan itu dengan sangat apik maka guru akan membuat keputusan yang berpihak pada murid. dalam pembelajaran yang memerdekakan murid, murid dijadikan pusat dalam pembelajaran, ketika guru tersebut memutuskan untuk menciptakan ruang lingkup belajar yang menyenangkan, mampu memetakan kebutuhan murid yang beragam, mampu menjadi coach yang baik dan menerapakannya maka akan tercipta pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita.

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, kita harus benar- benar memperhatikan kebutuhan belajar murid yang berbeda dan beraneka ragam. Dengan keputusan yang kita ambil sudah mempertimbangkan kebutuhan murid maka murid dapat menggali potensi yang ada dalam dirinya dan kita sebagai pemimpin pembelajaran dapat memberikan pembelajaran yang sesuai denga kebutuhan belajarnya dan menuntun murid dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Dengan menjalankan Pratap Triloka kita bisa memberikan kesan yang positif dalam perkembangan nurid-murid. Dengan mengambil keputusan sebagai pamong yang banyak menuntun bukan banyak menuntut memberikan bimbingan kepada murid untuk bisa menjalankan profil pelajar pancasila.   Sehingga dengan memperhatikan kesemua itu dalam mengambil keputusan maka keputusan kita dapat berpengaruh terhadap keberhasilan dari murid di masa depannya nanti.

  • Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Dalam modul 3.1 ini yakni pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran merupakan keterampilan yang wajib dimiliki oleh setiap guru. dalam keterampilan ini sangat berhubungan erat dengan materi-materi yang sudah dipelajari pada modul-modul terdahulu, yakni di modul 1 materinya dapat membenarkan kembali mindset ketika tentang apa itu pendidikan, apa tujuan sebenarnya dari pendidikan, nilai-nilai apa saja yang harus kita miliki sebagai seorang guru, bagaimana menciptakan budaya positif di lingkungan sekolah, di modul 2 memelajari bagaimana memahami kebutuhan dan memetakan setiap kebutuhan setiap murid, lalu bagaimana mengelola sosial emosional kita, belajar tentang praktik coaching yang mengasah kita mendapatkan keterampilan menjadi seorang coach yang akhirnya mampu menggali potensi murid dan modul yang sedang dipelajari di modul 3 adalah bagaimana seorang pemimpin pembelajaran mengambil sebuah keputusan yang pada akhirnya mengerucut untuk kepentingan bagaimana caranya menjadikan diri kita sebagai guru yang layak digugu dan ditiru sehingga mampu menyajikan pendidikan yang merdeka belajar bagi siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun