Mohon tunggu...
Indah Dwinta
Indah Dwinta Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Kehidupan

Sunyi Kuntum Berbaju Malam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seputih Telakung

29 Januari 2021   15:27 Diperbarui: 29 Januari 2021   15:50 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam memberi gelap yang baik
bagi sekuntum melati
memekarkan kilau putihnya,
seperti menampung sinar bulan
kepada bintang.

Sabda akan jatuh,
setelah doa-doa ditambatkan,
seteguh sauh menuju
dasar sanubari.

Dengan lutut gemetar
Ia mohonkan-- duka api
dipadamkan, sebelum angin mengobarkan:

Duhai kokohkan aku menerima arus, bergelombang ribuan bangkai daun-daun
tanpa menaruh dendam pada sungai, yang berpatuh pada takdirnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun