Malam memberi gelap yang baik
bagi sekuntum melati
memekarkan kilau putihnya,
seperti menampung sinar bulan
kepada bintang.
Sabda akan jatuh,
setelah doa-doa ditambatkan,
seteguh sauh menuju
dasar sanubari.
Dengan lutut gemetar
Ia mohonkan-- duka api
dipadamkan, sebelum angin mengobarkan:
Duhai kokohkan aku menerima arus, bergelombang ribuan bangkai daun-daun
tanpa menaruh dendam pada sungai, yang berpatuh pada takdirnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!