Aku perlu merayakan hari istimewa ini sendirian, barangkali dengan membaca buku, akan lebih asyik menyambut kantuk yang cuma menatap langit-langit kamar.
***
Di beranda yang menyala itu, tak terlihat asap rokok menyembul dan suara desis bara api berkedip-kedip. Beranda tempat Bapak biasa duduk menghabiskan waktu luang. Terkadang terasa jauh sekali dari kamarku, ruang bersendiri.
***
Sayup-sayup. Suara keletuk cowet  beradu seru.
"Bapak sudah menunggu sedari siang. Ini sedang Bapak hangatkan nasi liwetan dan ikan goreng. Maafkan Bapak, jika sambal belacan buatanku tak seenak bikinan Ibu."
"Selamat bertambah umur, Anakku."
Bapak sudah izin jauh hari, tak jaga kebun hari ini.