Mohon tunggu...
Indah Dwinta
Indah Dwinta Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Kehidupan

Sunyi Kuntum Berbaju Malam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan Sunyi

3 Januari 2021   10:28 Diperbarui: 3 Januari 2021   10:38 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang tua bertonggak hati, sekokoh pohon jati yang ditempa ribuan musim,
menggenggam harapan pada getar tangan, pada langkah yang bersenandung.
Tiada surut sungai itu menyerahkan arusnya, seperti pertama kali menemukan laut.

Kekasih menanti di sebuah taman, menebar wangi mawar sesejuk udara.
Kekasih menunggu kepulangan, di batas sebuah senja abu-abu, berhias kepak sayap camar.
apatah cinta? 

Anak-anak merawat kewarasan seorang Ayah yang dipupur usia,
bersitahan pada kehormatan dan kasih sayang, sebab Bunda menitipkan pesan
pada kantung tidur yang bercahaya. 

Jalan terbentang itu, selalu berujung pada kesetiaan suami kepada istri,
janji seanggun angin kepada daun-daun, janji sekuat akar kepada tanah yang subur.
Jalan yang sunyi itu, telah dipersiapkan sebagai hadiah dalam rahasia senyum dan keberanian.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun