Orang tua bertonggak hati, sekokoh pohon jati yang ditempa ribuan musim,
menggenggam harapan pada getar tangan, pada langkah yang bersenandung.
Tiada surut sungai itu menyerahkan arusnya, seperti pertama kali menemukan laut.
Kekasih menanti di sebuah taman, menebar wangi mawar sesejuk udara.
Kekasih menunggu kepulangan, di batas sebuah senja abu-abu, berhias kepak sayap camar.
apatah cinta?Â
Anak-anak merawat kewarasan seorang Ayah yang dipupur usia,
bersitahan pada kehormatan dan kasih sayang, sebab Bunda menitipkan pesan
pada kantung tidur yang bercahaya.Â
Jalan terbentang itu, selalu berujung pada kesetiaan suami kepada istri,
janji seanggun angin kepada daun-daun, janji sekuat akar kepada tanah yang subur.
Jalan yang sunyi itu, telah dipersiapkan sebagai hadiah dalam rahasia senyum dan keberanian. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H