Dalam konteks kehidupan modern saat ini, prinsip Tri Hita Karana sebenarnya masih sangat relevan dan dibutuhkan. Harmonisasi antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, serta manusia dengan lingkungan alam merupakan fondasi penting bagi terciptanya kehidupan yang seimbang, damai, dan sejahtera.Hubungan manusia dengan Tuhan dapat dipupuk melalui praktik-praktik spiritual, ritual keagamaan, serta penghayatan akan kebesaran dan kebijaksanaan Sang Pencipta. Manusia modern yang sering terbelenggu dalam kesibukan duniawi perlu meluangkan waktu untuk mengembangkan spiritualitas, berdoa, serta melakukan refleksi diri. Hanya dengan cara demikian, manusia dapat menemukan makna dan tujuan hidup yang sesungguhnya.Selain itu, harmonisasi antara manusia dengan sesama juga sangat penting. Konsep gotong-royong, saling menghormati, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan harus terus dipupuk. Di era individualistik saat ini, nilai-nilai kolektif dan kebersamaan semakin terkikis. Padahal, kehidupan manusia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari kehadiran dan peran orang lain. Oleh karena itu, membangun relasi yang harmonis dengan sesama menjadi keniscayaan.
Aspek ketiga dalam Tri Hita Karana adalah harmonisasi antara manusia dengan lingkungan alam sekitarnya. Sudah saatnya manusia modern menyadari bahwa dirinya adalah bagian tak terpisahkan dari alam semesta. Sikap eksploitatif, konsumtif, serta kurangnya kepedulian terhadap kelestarian lingkungan alam harus segera diubah. Manusia harus mampu menjaga, merawat, dan melestarikan alam demi keberlanjutan kehidupan di masa yang akan mendatang.Implementasi nilai-nilai Tri Hita Karana di era modern dapat dilakukan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari bidang ekonomi, sosial, budaya, hingga politik. Dalam bidang ekonomi, misalnya, praktik-praktik bisnis yang berwawasan lingkungan dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat luas perlu didorong. Dalam bidang sosial dan budaya, pelestarian warisan budaya serta praktik-praktik kearifan lokal harus terus digalakkan. Sementara itu, dalam tataran politik, kebijakan-kebijakan yang mengedepankan keselarasan dan keharmonisan antara manusia, Tuhan, serta alam harus menjadi prioritas utama.Pada akhirnya, upaya untuk memaknai dan mengimplementasikan nilai-nilai Tri Hita Karana di era modern membutuhkan komitmen, kerja keras, serta keterlibatan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, swasta, akademisi, tokoh masyarakat, hingga seluruh lapisan Masyarakat yang ada. Hanya dengan cara demikian, filosofi Tri Hita Karana dapat terus dilestarikan dan menjadi fondasi bagi terciptanya kehidupan yang lebih seimbang, damai, dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H