7. Meningkatkan fungsi dan peran pengelola riset
Dengan memperkuat peran pembimbing penelitian, plagiarisme setidaknya bisa diminimalisir
8. Memastikan sanksi yang jelas dan tidak ambigu terhadap pihak yang melakukan plagiarisme
Sanksi yang ketat membuat masyarakat, khususnya pelajar, takut terhadap plagiarisme. Sanksi tersebut dapat berupa sanksi pidana atau penghentian kegiatan pelaku di lingkungan pendidikan, sehingga dapat memberikan efek jera bagi pelakunya.
9. Pembangunan database jurnal pada masing-masing lembaga penelitian
Dengan database yang akurat, peneliti dapat lebih mudah memeriksa apakah makalah akademik yang dikirimkan mahasiswa merupakan plagiat.
10. Gunakan software anti plagiarisme
Perangkat lunak anti-plagiarisme adalah solusi paling efektif untuk memerangi plagiarisme. Â
Penting untuk diingat bahwa plagiarisme merupakan pelanggaran serius terhadap etika akademik dan dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang terhadap reputasi dan karier seseorang. Oleh karena itu, pencegahan merupakan aspek penting dari integritas akademik dan profesionalisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H