Mohon tunggu...
Indah budiarti
Indah budiarti Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/indahbudiarti4992

Guru biasa dalam kesederhanaan. Berani mencoba selagi ada kesempatan. Menulis untuk keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Trik dan Contoh Cipta Jenama Sekolah Swasta

17 Desember 2024   14:36 Diperbarui: 17 Desember 2024   14:36 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Google Search Pinterest

Beragam cara kami lakukan untuk menarik minat masyarakat akan keberadaan sekolah kami yang berusia cukup tua dan pernah berjaya pada masanya. Promosi segala cara dalam rangka melaksanakan program PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) seperti promosi melalui media sosial sekolah, bekerja sama dengan berbagai pihak dan aneka kegiatan lainnya.

Lalu apakah perlu sekolah kami memiliki sebuah jenama? Jawabannya tentu saja. Ya, jenama yang memiliki arti sebagai merek (menurut KBBI) atau lebih dikenal dengan sebutan branding (bahasa Inggris). Tentu saja semua sekolah memerlukan adanya jenama yang bertujuan untuk mempertahankan keberadaan atau eksistensi di tengah-tengah kehadiran sekolah-sekolah baru (sekolah swasta).

Jenama sekolah juga bahkan bisa membangkitkan semangat seluruh warga sekolah untuk terus mempertahankan kredibilitas sekolah sebagai sebuah lembaga kepercayaan masyarakat.

Tapi ingat, jangan asal membuat jenama tanpa ada makna dan jauh dari visi dan misi yang dimiliki sekolah.

Menciptakan jenama sekolah berdasarkan hakikat dan kodrat dari pendidikan dan dikolaborasikan dengan kebutuhan zaman. Sekolah yang akan selalu dilirik masyarakat adalah sekolah yang berhasil menjajarkan dirinya sesuai dengan zaman. Sekolah yang terus mempertahankan ciri dan kekhasannya.

Jenama diciptakan dari beragam inovasi yang dijadikan satu. Memuat tradisi budaya dan teknologi. Jika pada umumnya sekolah mengutamakan proses dan pencapaian akademik semata, sekolah kami berusaha menyelaraskan pencapaian akademik dan penilaian perkembangan anak secara alamiah.

Kami menyisipkan dan menawarkan konsep asesmen keduanya, akademik & non akademik serta laporan pengamatan guru atas perkembangan yang telah dicapai oleh seorang individu (murid) meskipun baru sedikit.

Kami merasa ini akan menjadikan daya tarik sekolah untuk turut serta mencerdaskan generasi bangsa dengan mendampingi setiap anak berproses dan berkembang sesuai minat, bakat, dan kemampuannya.

Jadi, di akhir tahun pembelajaran murid dan orang tua akan mengetahui perkembangan akademik/non akademik serta perkembangan diri yang ditilik dari rasa ingin tahu, daya imajinasi dan kreativitas serta keberagaman kemampuan diri.

Menciptakan dan mewujudkan branding sekolah sebenarnya mudah asal kita sebagai pendidik memahami kodrat dan hakikat pendidikan. Tak perlu neko-neko atau terlalu up to date, asal kita paham kebutuhan setiap individu (murid) saat mereka menghabiskan waktu di sekolah.

Seperti sekolah kami yang akan memberikan ending yang manis di setiap akhir tahun pelajaran, yaitu penerimaan buku laporan perkembangan akademik dan perkembangan diri anak secara alamiah dan hakiki. Pasti banyak cara yang dapat dilakukan sekolah-sekolah swasta untuk mempertahan eksistensinya dan mampu bersaing secara sehat. Memiliki dua buku laporan kepada anak didik adalah salah satu trik agar cipta jenama sekolah menjadi penarik minat khalayak. Kita semua  pasti bisa demi pendidikan di negeri kita tercinta, Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun