Mohon tunggu...
Indah budiarti
Indah budiarti Mohon Tunggu... Guru - https://www.kompasiana.com/indahbudiarti4992

Guru biasa dalam kesederhanaan. Berani mencoba selagi ada kesempatan. Menulis untuk keabadian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fenomena Medali Emas Online, Bernilaikah?

5 September 2023   16:18 Diperbarui: 5 September 2023   16:28 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena undangan lomba olimpiade secara online yang bermunculan di media sosial sudah sepatutnya disikapi secara baik terutama oleh satuan pendidikan. Perlu dipertimbangkan kembali maksud dan tujuan menyertakan siswa dalam lomba ini. Apakah untuk mencari prestasi yang membawa nama sekolah (satuan pendidikan) menjadi dikenal dan diapresiasi, atau hanya untuk melatih keterampilan para siswa untuk belajar mengukur kemampuan akademik melalui sebuah kompetisi?

Yang lebih menjadi bahan pertimbangan lagi agar sekolah tetap memberikan pendidikan kepada siswanya atau guru, adalah dengan memberikan pendidikan mental dan karakter. Penguatan mental seseorang dapat dilakukan dengan membuat tujuan yang sesuai dengan logika dan realistis. Mengikuti olimpiade online, tak ada salahnya. Namun alangkah baiknya kalau mempertimbangkan beberapa hal antara lain :

  • memastikan sumber/penyelenggara yang legal (track record), sertifikat diakui pemerintah (Kemendikbud)
  • apakah standar soal telah memenuhi syarat
  • bagaimana sistem penyelenggaraan, penyeleksian dan keputusan pemenang
  • penjurian
  • reward atau apresiasi

Sudah selayaknya kita membuka pikiran dalam menyikapi hal ini. Sekolah harus terus memberikan pemahaman kepada siswa dan guru untuk lebih selektif mengikuti lomba secara online. Ini bukan berarti kita menahan hak seseorang untuk mengikutinya, tapi paling tidak kita sudah berusaha memberi pandangan bahwa untuk menguji kemampuan akademik maupun non akademik harus dilakukan secara logika dan realistis.

Medali emas mencerminkan hasil usaha yang terbaik di antara yang baik, yang tertinggi di antara yang tinggi. Medali bukanlah barang yang dapat dibeli dengan harga tertentu. Medali adalah simbol perolehan prestasi yang hakiki.

Jangan sampai kita biarkan anak/siswa kita mengumpulkan medali emas yang banyak, tanpa kita barengi dengan pendidikan karakter dan mental (berlaku jujur, bertanggung jawab, bernalar kritis dan berpikir logis).

Bagaimana tanggapan kita sebagai peraih medali emas, perak, atau perunggu dalam sebuah kompetisi seperti olimpiade online? Apakah sudah merasa puas dan bangga atau justru semakin penasaran untuk terus mencoba uji kemampuan di bidang ini? Lalu, apakah kita rela mengeluarkan biaya untuk menebus medali yang kita dapatkan dari hasil dan usaha kita? Semoga fenomena ini akan menemukan solusi terbaru dan terbaik guna mencerdaskan generasi bangsa ini. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun