Mohon tunggu...
Indah ayu Putri purnama
Indah ayu Putri purnama Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalis

Telkom University

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Basis Data Relasional: Definisi, Mekanisme Kerja, Jenis-Jenisnya, dan Pentingnya Mempelajari Topik Ini untuk Mahasiswa Data Sains

30 November 2024   03:26 Diperbarui: 30 November 2024   22:21 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu sore yang temaram, di sela-sela hiruk-pikuk dunia digital yang tak pernah tidur, ada sebuah ironi yang mencuat. Di tengah melimpahnya informasi, justru keahlian untuk memahami dan mengelola data menjadi kelangkaan yang mendesak. Di sinilah kisah tentang basis data relasional dimulai, sebuah konsep yang bukan hanya sekadar sistem, tetapi juga seni dalam menyusun kepingan-kepingan informasi menjadi mozaik yang bermakna.

Bagi seorang mahasiswa data science, memahami basis data relasional adalah seperti memahami aljabar dasar bagi seorang fisikawan. Ini adalah pijakan pertama, fondasi dari segala analisis yang akan menyusul. Apa sebenarnya basis data relasional itu, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa ia menjadi begitu penting?

Mengenal Basis Data Relasional

Bayangkan sebuah perpustakaan besar. Setiap buku di dalamnya disusun dalam rak-rak berdasarkan kategori, judul, dan penulis. Di balik keteraturan itu, tersembunyi hubungan yang tak kasatmata---antara buku-buku, penulis, hingga pembacanya. Basis data relasional, yang pertama kali diperkenalkan oleh Edgar F. Codd pada tahun 1970, adalah perpustakaan modern yang menyimpan data dalam bentuk tabel-tabel terstruktur, memungkinkan hubungan antar data tersebut dijaga dengan baik.

Tabel-tabel ini diisi oleh baris dan kolom---baris mewakili data individu, sementara kolom mendefinisikan karakteristik dari data tersebut. Relasi antara tabel tercipta melalui kunci primer dan kunci asing, seperti benang merah yang menghubungkan bab-bab dalam buku yang berbeda, membentuk cerita besar yang utuh.

Cara Kerja Basis Data Relasional

Di balik setiap basis data relasional, ada bahasa yang menjadi nadinya: Structured Query Language (SQL). Dengan SQL, pengelolaan data menjadi semudah berdialog dengan mesin:

  1. Penyimpanan Data
    Data disimpan dalam tabel-tabel dengan skema tertentu. Setiap skema bak kontrak yang mengatur jenis informasi apa yang dapat disimpan di dalamnya.

  2. Pengambilan Data
    Dengan query seperti SELECT * FROM mahasiswa WHERE jurusan = 'Data Science', pengguna dapat memanggil data mahasiswa yang mengambil jurusan tersebut.

  3. Relasi Antar Tabel
    Dengan kunci-kunci yang telah ditentukan, tabel-tabel bisa saling berhubungan. Ini memungkinkan pengambilan data dari berbagai tabel secara serempak, misalnya menggabungkan data mahasiswa dengan data nilai mata kuliah.

  4. Normalisasi Data
    Untuk mencegah kekacauan seperti duplikasi atau inkonsistensi data, proses normalisasi diterapkan. Bayangkan seperti melipat pakaian sebelum dimasukkan ke dalam lemari---semuanya lebih teratur dan efisien.

Jenis-Jenis Basis Data Relasional

Ada banyak platform yang berperan sebagai rumah bagi basis data relasional. Beberapa di antaranya memiliki karakter unik:

  • Oracle Database: Raja di dunia korporasi besar.
  • MySQL: Si open-source yang digandrungi pengembang web.
  • PostgreSQL: Ahli dengan fitur-fitur canggih, cocok untuk data kompleks.
  • Microsoft SQL Server: Andalan perusahaan-perusahaan multinasional.
  • SQLite: Sederhana dan ringan, sempurna untuk aplikasi kecil.

Mengapa Mahasiswa Data Science Wajib Memahaminya?

Setiap data scientist ibarat seorang penjelajah, dan basis data relasional adalah peta digital yang memandu langkah mereka. Ada beberapa alasan mengapa keterampilan ini menjadi wajib:

  1. Pengelolaan Data Skala Besar
    Dikutip dari Telkom University, dunia data science dipenuhi dataset yang berasal dari berbagai sumber. Basis data relasional adalah alat untuk menjinakkan dan menyusun ulang informasi tersebut.

  2. Integrasi dengan Alat Analitik
    Python, R, dan alat analitik lainnya memiliki integrasi langsung dengan basis data relasional, membuat analisis data menjadi lebih mudah.

  3. Pemahaman Struktur Data
    Sebelum memulai analisis, penting untuk memahami bagaimana data diatur. Basis data relasional adalah gambaran besar dari struktur data.

  4. Relevansi Dunia Nyata
    Sebagian besar perusahaan menggunakan basis data relasional. Mahasiswa yang menguasai ini lebih siap menghadapi dunia kerja yang menuntut efisiensi dan ketepatan.

  5. Optimasi dan Performa
    Dalam dunia data yang bergerak cepat, waktu adalah segalanya. Memahami cara kerja basis data relasional membantu menciptakan query yang lebih cepat dan efisien.

Basis Data Relasional: Sebuah Pilar Penting

Dalam dunia yang terus bergerak, basis data relasional adalah jangkar yang menjaga data tetap teratur di tengah badai informasi. Ia menawarkan struktur, fleksibilitas, dan efisiensi yang tak tertandingi. Untuk mahasiswa data science, keterampilan ini adalah jendela menuju karier gemilang.

Di Telkom University Surabaya, basis data relasional telah menjadi bagian penting dari kurikulum, membuka jalan bagi para mahasiswa untuk menjadi ahli data yang andal. Bila ingin tahu lebih banyak tentang perjalanan ini, langkah pertama adalah dengan menjelajahi program studi mereka. Di sana, cerita baru menunggu untuk dituliskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun