4. Literasi finansial, terdapat 2 program yang dilaksanakan, yaitu
a) menghemat waktu, kegiatan Kegiatan ini dilakukan setiap satu minggu sekali yaitu dengan cara setiap siswa harus membayar uang kas sebesar 2000 setiap hari Selasa dan Kamis, guru harus berdiskusi mengenai siapa saja yang belum membayar dan siapa yang belum, selain uang kas guru juga meminta atau menyuruh siswa untuk menabung kepadanya setiap hari rp1.000 tetapi guru tidak memaksanya. Dilakukan setiap kelas tergantung dengan masing-masing kelas.
b) bazar offline, Kegiatan ini dilakukan setiap hari Sabtu pada saat keluar main pada pukul 10.0010.30, siswa boleh menjual barang atau makanan yang dibuat oleh ibunya masing-masing dari rumah. Kegitan ini dapat dilakukan oleh anak kelas 1-6. Tergantung denhgan wali kelas masing-masing.
5. literasi digital, terdapat 2 program rencana yang dapat diterapkan, yaitu
a) membaca cermat, kegiatan dilakukan oleh anak kelas 1-6 yang dilakukan sebelum memulai pembelajaran, waktu yang diperlukan dalam pembelajaran ini adalah 15 menit, tergantung masing-masing kelas yang dimana dalam membeaca yaitu menggunakan inokus yang sudah disiapkan oleh sekolah.
b) berdiskusi hebat, kegiataan yang dilaksanakan selama 15 menit yang dimna untuk kelas 1-3 diajak membaca bersama-sama dan anak kelas 4-6 siswa akan membaca bacaan yag ditampilakan di papan tulis menggunakan infokus kegiatan ini diawali dengan sebelum memulai pembelajaran.
6. literasi kewrgaan-budaya, terdapat 2 program yang dapat diterapkan, yaitu
a) menghargai pendapat, kegiatan in dilakukan melalui gotong royong setiap kelas 1-6 diwajibkan membaca buku selama 15 menit tentang bangsa indonesia setiap hari jumat.
b) menghormati perbedaan kegiatan dilakukan dengan siswa membaca buku tetang nusantara dan budaya indonesia. Yang bertujuan agar lebih mengenal keanekaragaman budaya indonesia, lkegiatan yg dilajukan selama 15menit oleh anak kela1-6 tergantung masing-masing kelas.
Penutup
Dapat disimpulkan pendapat kami mengenai bahwa adanya sekolah yang belum menerapkan program literasi dikarenakan keterbatasan fasilitas dari sekolah dan kurangnya pemahaman siswa mengenai literasi-literasi lainnya. Dan tentang kekompakan antara siswa dalam mengambil informasi tentang literasi, dan dapat kita ketahui bahwa adanya program literasi disebabkan program literasi itu terus dikembangkan terus-menerus yang mana membuat program literasi yang awalnya memiliki satu program akan berkembang teterus-menerus.