Sektor industri berperan mengerek pemulihan ekonomi nasional kala sempat terpuruk akibat dampak pandemi Covid-19. Kinerja sektor industri di tahun 2021 dinilai sebagai momen kebangkitan dengan beberapa indikator yang menunjukan peningkatan.Â
Ketika momen kebangkitan menunjukkan adanya peningkatan, berarti ada keniscayaan sejumlah faktor yang juga ikut terkerek dan saling bersinergi. Sehingga mereka semua saling terhubung untuk membentuk sebuah kekuatan. Kekuatan bagi bumi pertiwi tatap hari esok. Dan, sektor industri salah satunya. Sektor primadona dalam menopang ekonomi Indonesia.
Hal ini ditunjukkan dengan meroketnya PMI (purchasing managers index) pada industri manufaktur yang menembus angka 53,5. Selain itu, utilisasi industri manufaktur juga terus meningkat dan mencapai angka tertinggi 67,6%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memaparkan sejumlah faktor yang membuat kinerja industri manufaktur melejit dalam menopang pemulihan ekonomi nasional. Diantaranya yaitu, adanya penciptaan pusat-pusat ekonomi baru dan kawasan strategis ekonomi. Selain itu ada pula pemberian insentif yang menarik bagi Kawasan Industri (KI) termasu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).Â
Ya, kinerja sektor industri manufaktur terbilang moncer pada 2021 lalu. Material yang dihasilkan industri manufaktur ini terintegrasi di dalam sebuah sistem kerja yang memadai. Sistem kerja tersebut berada di dalam aktivitas dan pengoperasian yang berada di sebuah kawasan industri.Â
Tentunya, terdapat peran dari pengembangan sebuah kawasan industri, yang kini tidak hanya terpusat di pulau Jawa, namun juga di pulau-pulau luar Jawa lainnya. Hal ini patut diperhatikan kita bersama, sebelum ini sejumlah daerah potensial luar Jawa jarang mendapatkan perhatian ekstra dari pemerintah. Namun, pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo, pemerintah begitu memerhatikan pembangunan di luar Pulau Jawa.
Selain pengembangan kawasan industri, pemerintah juga menyediakan sarana penunjang, infrastruktur, kemudahan perizinan serta mendorong peningkatan investasi. Beberapa faktor ini menjadi amunisi Indonesia dalam rangka penyelamatan ekonomi nasional secara menyeluruh.
Investasi tentunya berperan besar dalam pembangunan sebuah kawasan industri. Dukungan investasi secara masif telah terbukti dapat membantu denyut pertumbuhan industrialisasi. Apalagi Indonesia menargetkan hasil positif dari sebuah program hilirisasi industri.
Karena, dalam rangka menyukseskan program hilirisasi industri sehingga dapat membuat produk yang memiliki daya saing di pasar global, tentu diperlukan penggunaan teknologi-teknologi mutakhir. Dan, rupa teknologi tersebut bisa didapatkan dari efek sebuah investasi.Â
Dengan adanya investasi, memiliki teknologi yang canggih serta bisa mempermudah kegiatan operasional industri, bisa didapat melalui transfer technology dari pihak investor. Namun, dalam pengoperasian teknologi-teknologi pun, juga harus memiliki sumber daya manusia atau pekerja yang tangguh dan berkompeten
Dukungan dari Pemerintah untuk Kawasan Industri
Upaya pemerintah demi mengangkat pengembangan kawasan industri juga beragam. Diantaranya adalah penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Sektor Industri.
Dalam peraturan pemerintah tersebut, diharapkan dapat wujudkan kawasan industri yang juga mampu menjadi pembangkit ekonomi daerah, memperluas lapangan kerja, meningkatkan daya saing hingga ke pasar ekspor serta bisa menarik investor baik dari dalam negeri maupun dalam  negeri.
Selain itu, pemerintah juga memasukkan kawasan industri ke dalam Program Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan untuk mempercepat pengembangan infrastruktur kewilayahan untuk mengembangkan kawasan industri tersebut. Total investasi dalam program PSN ini diketahui mencapai Rp5.698,5 triliun, di mana kontribusi dari swasta mendekati kisaran 70%.
Diketahui, hingga bulan November 2021 lalu, telah selesai sebanyak 32 proyek di PSN. 25 proyek dan 7 program telah beroperasi sebagian. Ke depannya akan ada 93 proyek yang dalam tahap konstruksi, 10 proyek dalam transaksi dan 48 proyek di tahap penyiapan.Â
Sedangkan dalam momentum perhelatan Presiden G20, Menko Airlangga juga menegaskan bahwa negara akan memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan konsumsi domestik, peningkatan lapangan kerja di industri hingga bisa meningkatkan PDB nasional.
Adapun sektor sektor industri yang difokuskan untuk pemberian nilai tambah dan meningkatkan daya saing yang disebutkan oleh Menko Airlangga adalah makanan dan minuman, otomotif, kimia, farmasi, produk tekstil, dan kesehatan.Â
Saat kawasan industri di negeri ini bergeliat, dan hasil geliatnya dapat membuahkan hasil. Sudahkah kita sama-sama mengetahui nilai penting dari sebuah semangat? Semangat industrialisasi dalam membawa Indonesia menuju puncak kejayaannya. Siapkah kita?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H