Mohon tunggu...
Indah Dwi Rahayu
Indah Dwi Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Semesta Membaca Tinta yang Tertoreh

If I might share my opinion, this world is hell, and our task is to create our own heaven - Eka Kurniawan, Beauty Is a Wound.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Merawat Jalanan Trans Sulawesi dengan Cara Ini

8 Desember 2021   16:27 Diperbarui: 8 Desember 2021   16:42 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, faktor-faktor penyebab kemacetan ini masih bisa diatasi dengan segenap solusi, baik itu jangka panjang maupun jangka pendek. Pemerintah bersama perusahaan setidaknya dapat menjalankan solusi-solusi untuk atasi permasalahan kemacetan yaitu:

  1. Harus menegakkan peraturan bahwa kendaraan yang bisa berjalan di Morowali hanya kendaran dengan plat asli daerah tersebut serta lakukan pula penerbitan STNK kendaraan umum yang telah habis masa berlaku,
  2. Pembatasan produksi atau penyebaran kendaraan pribadi juga perlu dilakukan di daerah sekitar Morowali.
  3. Sebagai upaya agar tidak ada kendaran pribadi yang menjamur adalah dengan tidak memudahkan cara untuk mendapatkan kendaran tersebut lewat kredit atau leasing.
  4. Pembenahan terhadap tata ruang Bahodopi juga perlu dilakukan, karena kawasan tersebut sudah padat penduduk.
  5. Pemerintah juga harus membenahi infrastruktur terutama infrastruktur pendukung jalanan secara masif dan merata seperti lampu jalan.
  6. Untuk mengatasi penyebab karena tidak adanya transportasi umum, pemerintah bisa mulai mencanangkan sarana transportasi umum.
  7. Menjawab penyebab kemacetan karena masih tak tertib pengguna jalanan, maka perlu juga dilakukan kegiatan edukasi dan penegakkan aturan lebih lanjut tentang rambu-rambu lalu lintas yang ada. 
  8. Dalam segala kegiatan edukasi dan pengaturan arus lalu lintas juga memerlukan personal Polantas dan Dishub yang mempunyai kualitas pelayanan bagus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun