Mohon tunggu...
Indah Dwi Rahayu
Indah Dwi Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Semesta Membaca Tinta yang Tertoreh

If I might share my opinion, this world is hell, and our task is to create our own heaven - Eka Kurniawan, Beauty Is a Wound.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Indonesia, Ini Hal Penting yang Tertinggal Ketika Bangun Kawasan Industri

25 Oktober 2021   16:21 Diperbarui: 25 Oktober 2021   16:25 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret kawasan industri di Indonesia. Sumber foto: Liputan6.com

Sektor perindustrian diketahui menjadi penyangga Indonesia dalam bertahan selama era pagebluk, lewat pendapatannya dari total nilai ekspor & investasi yang diperoleh negara. 

Kini, Indonesia pun berfokus membangun kawasan-kawasan industri di luar Pulau Jawa. Bukan tanpa alasan, pandangan Jawa-Sentris semakin lama memudar dan tergantikan Indonesia-Sentris. Semuanya demi satu tujuan, yakni terwujudnya pemerataan keuntungan dan positifnya perekonomian di seluruh indonesia. 

Keseriusan Pemerintah menggarap kawasan industri luar Pulau Jawa terlihat dari data yang diungkap oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita pada September 2021 lalu. 

Kawasan industri di Indonesia tumbuh sekitar 47,2%, dan wilayah kawasan industri di luar Pulau Jawa mengalami peningkatan tinggi dari 17,5% menjadi 37% pada tahun 2021.

Pembangunan kawasan industri di luar Pulau Jawa, tidak hanya membantu pemerataan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat sekitar, namun juga dinilai berprospek cerah bagi daerah dan negara. 

Seperti yang pernah diungkap oleh Direktur Perwilayahan Industri Kemenperin, Ignatius Warsito pada (6/2/2021), pengembangan KI yang bisa menjadi pusat ekonomi baru di wilayah tersebut bisa mendatangkan APBD cukup besar.

Tidak hanya untuk APBD, sektor perindustrian juga berkontribusi kepada pendapatan negara. Data Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan bahwa pada periode Januari-Juni 2021 terdapat realisasi investasi secara kumulatif yang mencapai Rp442,8 triliun dan realisasi investasi terkhusus di luar Pulau Jawa mencapai Rp113,8 triliun.

Keuntungan dari tingginya realisasi investasi dari sektor perindustrian diantaranya untuk membuat pembangunan infrastruktur tetap berjalan di tengah pandemi, menambah pundi negara, meningkatkan pendapatan domestik bruto hingga menghadirkan teknologi baru dari negara luar ke indonesia yang berguna bagi keberlanjutan produksi di sektor perindustrian.

Namun tahukah kamu? Dibalik besarnya kontribusi KI kepada negara dan komitmen negara untuk percepatan pembangunan infrastruktur di luar pulau Jawa, ada satu hal yang tertinggal padahal sebenarnya penting. Pembangunan infrastruktur sebaiknya diimbangi dengan penyediaan sarana dan prasarana yang mendukungnya.

Terutama untuk kawasan-kawasan yang berada di luar Pulau Jawa dengan keadaan 'tak segemerlap kota metropolitan bila di malam hari. Masih sering pula kita dengar kabar tentang putusnya jalan penghubung di daerah atau tidak banyaknya pilihan alternatif jalan menuju kawasan perindustrian.

Permasalahan ini seolah-olah masih mengambang akan siapa sebenarnya yang harus turun tangan mengatasinya. Apakah perusahaan yang tetap bertanggung jawab membenahi fasilitas di ruang publik? 

Hal-hal seperti ini tidak disadari dapat menjadi penghambat laju pembangunan dan pemerataan ekonomi Indonesia, terlebih jika menyasar percepatan pembangunan di luar Pulau Jawa. Perjalanan Indonesia menjajaki kesempatan menjadi negara dengan industri yang bergengsi masih terus panjang kedepannya. 

Semakin lama menunda permasalahan-permasalahan kecil, semakin lama pula mencapai tujuan. Dan jika permasalahan hanya dibebankan penyelesaiannya ke satu pihak saja, di saat cita-cita negara ingin merasakan keuntungannya bersama-sama, maka akan tidak adil serta semakin memperlambat lagi pembangunannya.

Jadi, mau sampai berapa lama lagi Indonesia mengabaikan kerikil-kerikil dalam proses perjalananya membangun perekonomian negara menjadi lebih baik? Atau kamu ada pandangan tersendiri? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun